Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tonton Piala Bhayangkara, "Bobotoh" Saling Dorong dengan Polisi di GBK

Kompas.com - 03/04/2016, 17:28 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan pendukung tim sepak bola Persib Bandung yang dikenal dengan sebutan "bobotoh" tampak memenuhi kawasan Pintu IV Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/4/2016) sore.

Mereka mengantre untuk masuk stadion dan menyaksikan final Piala Bhayangkara, yang mempertemukan kesebelasan Persib Bandung dan Arema Malang.

Salah satu anggota kepolisian yang berjaga, Briptu Junar T, mengatakan bahwa antrean ini terjadi karena para suporter harus melalui pemeriksaan barang bawaan terlebih dahulu.

"Dicek dulu apakah ada yang bawa senjata tajam atau senjata api. Kami cek sesuai prosedurnya saja," kata Junar saat ditemui di kawasan GBK, Jakarta, Minggu.

(Baca juga: Ada Final Piala Bhayangkara, Sore Ini Arus Lalu Lintas Dialihkan)

Menurut pantauan Kompas.com, antrean bobotoh ini mencapai 20 meter. Hingga kini, jumlah bobotoh yang akan masuk melalui Pintu IV pada Sektor 8 itu terus bertambah.

Terdengar yel-yel dari bobotoh yang tengah mengantre. Mereka tampak tak sabar untuk masuk ke stadion.

"Buka, buka, buka pintunya. Buka pintunya sekarang juga," ucap para bobotoh tersebut.

Sempat terjadi aksi saling dorong antara para suporter dan anggota kepolisian yang menjaga antrean.

Akibat dari aksi dorong-mendorong itu, besi penyangga pada Pintu IV terlepas.

Untuk sementara, besi penyangga itu hanya ditahan menggunakan tangan oleh sejumlah polisi yang berjaga. (Baca: Final Piala Bhayangkara, Jakmania Dilarang Datang ke GBK)

Saat ini, laga semifinal tengah berlangsung antara Sriwijaya FC dan Bali United. Kedua tim tersebut akan memperebutkan posisi ketiga.

Sementara itu, Final Piala Bhayangkara antara Persib Bandung dan Arema Cronus akan dilangsungkan pada pukul 20.00 WIB nanti.

Kompas TV 1.350 Personel Disiagakan untuk Final Piala Bhayangkara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com