Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Kasihan, Pak Ahok Sedang Banyak Masalah

Kompas.com - 09/04/2016, 14:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menanggapi sindiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" mengenai dirinya yang mendaftar sebagai calon gubernur ke beberapa partai.

Menurut Yusril, Ahok sebaiknya fokus pada tugas sebagai guernur dan perlu memilah hal-hal yang da[at dikomentari.

"Pak Ahok itu lagi capek. Beliau sedang dirundung banyak masalah dan tidak fokus tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta sehigga mengomentari hal-hal yang harusnya tak dikomentari. Jadi saya kasihan sama Pak Ahok," kata Yusril di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2016).

(Baca: Yusril: Saya Daftar Cagub ke Partai, Kenapa Dianggap Aneh? )

Yusril menegaskan, tidak ada hal yang salah saat dirinya mendaftar menjadi calon gubernur ke partai lainnya. Karena itu, Yusril meminta Ahok tidak ikut berkomentar dan fokus saja pada tugasnya sebagai gubernur.

"Mumpung masih jadi gubernur, fokuslah terhadap tugas-tugas sebagai gubernur. Jangan buang-buang waktu mengomentari hal-hal yang sebenarnya normal dilakukan siapa pun dalam politik," ujarnya.

Yusril lalu menilai Ahok sedang tidak fokus melakukan tugas-tugasnya karena sedang menghadapi banyak masalah. Salah satu masalah terbesar Ahok, kata Yusril, adalah mengenai seorang stafnya, Sunny Tanuwidjaja yang dicegah dalam kaitan kasus dugaan suap pada raperda reklamasi teluk Jakarta.

"Persoalan reklamasi, adik beliau namanya (ada) di Panama Papers. Sehingga jawaban pun sudah ke sana kemarin. Soal Sunny. Dia bilang staf khusus, terus orang lagi magang, apa lagi, dia lagi ngambil doktor segala macam," kata Yusril.

Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menyindir Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang belakangan gencar mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon gubernur yang dilakukan partai lain. Yusril sudah mendaftar untuk ikut penjaringan bersama Partai Gerindra, dan PDI Perjuangan.

"Ini pertama dalam sejarah ada ketua umum partai yang enggak dapat suara melamar ke partai lain. Seru juga," kata Ahok, sapaan Basuki, di Jakarta Convention Center, Jumat (8/4/2016).

(Baca: Ahok Sindir Yusril yang Gencar "Melamar" ke Partai Lain )

Kompas TV Yusril ke Kader PBB: Jangan Pasif Terus!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com