Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Terindah Bung Karno di Pasar Ikan

Kompas.com - 11/04/2016, 15:18 WIB

Pasang surut

Mahmud (60) yang pernah menjadi penjual ikan bersama ayahnya di tempat pelelangan ikan mengatakan, puncak keramaian tempat pelelangan ikan terjadi tahun 70-an.

"Dulu, kalau ramai, tidak ada tempat untuk bergerak. Orang jalan saja susah, apalagi mau bawa barang. Sejak subuh, orang-orang sudah ramai datang ke sini," ucap ayah dua anak ini, Kamis (7/4).

Suarto (53), penjaga toko kerajinan kerang milik ibunya, menyampaikan hal senada. "Sampai tahun 80-an, Pasar Ikan masih ramai. Bukan cuma dikenal sebagai pemasok ikan terbesar di Jakarta, melainkan juga dikenal sebagai sentra kuliner laut dan sentra kerajinan laut," tuturnya seperti dikutip buku Batavia 1740 Menyisir Jejak Betawi (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010).

Sanang, salah seorang pengojek sepeda, menambahkan, pada tahun-tahun itu, setiap hari ia bisa mengantar sampai 10 wisatawan asing.

"Pendapatan kami tahun 80-an memang cuma Rp 15.000. Namun, sepiring nasi sayur dan telur kala itu cuma Rp 50," ucap Sanang.

Menurut dia, setelah dibuka pelelangan ikan di Muara Baru dan Muara Angke, pelelangan ikan di Kampung Luar Batang sepi.

Revitalisasi

Meski bisnis laut dan ikutannya kian lesu, lingkungan Pasar Ikan makin dipadati permukiman, toko, dan rumah toko liar. Pasangan Muksin (64)-Komariah (54) yang ditemui pada Jumat (8/4) mengatakan, bersama saudara-saudarinya, mereka kini memiliki 12 toko. "Zaman ayah saya, tahun 1962, jumlah toko di sini cuma 15. Sekarang, kan, sudah ratusan," kata Komariah di sela membongkar bangunan.

Ya, hari itu, sebagian besar pemilik toko membongkar bangunan mereka. Pasar Ikan akan direvitalisasi sebagai kawasan wisata bahari. Batas akhir pembongkaran, Minggu. Hari ini, seluruh bangunan di lingkungan empat RT di RW 004 Penjaringan akan dibongkar.

Wali Kota Jakarta Utara Rustam Efendi, Minggu, mengatakan, 396 kepala keluarga (KK) di RW 004 mendapatkan unit rusunawa. Sejumlah 360 KK di antaranya sudah mendaftar, 262 KK sudah mendapat kunci, dan sisanya 136 KK sudah tinggal di rusun.

Rencana revitalisasi ini disambut baik sejarawan Jakarta, Kartum Setiawan. "Langkah ini setidaknya akan memicu kebangkitan empat dari 12 destinasi wisata di Jakut," ucapnya.

Keempat destinasi itu adalah Museum Bahari, Masjid Luar Batang, Museum Menara Syahbandar, dan cagar budaya Galangan Kapal VOC (Verenigde Oostindische Compagnie).

"Yang perlu mendapat perhatian adalah penataan kembali arus lalu lintas di kawasan ini yang masih didominasi truk-truk peti kemas. Perlu dipikirkan pembangunan jalan layang langsung menuju kawasan pergudangan dan pelabuhan," tutur Ketua Komunitas Jelajah Budaya itu. Selain itu, perlu juga areal parkir kendaraan.

Candrian menambahkan, warga yang memiliki usaha kerajinan dan kuliner terkait wisata bahari serta sejarah urban etnis sebaiknya diprioritaskan menghidupkan kawasan yang disebut Bung Karno menjadi kawasan terindah. Tentu saja, dengan persepsi tentang keindahan yang berbeda.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 April 2016, di halaman 27 dengan judul "Yang Terindah bagi Bung Karno".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com