Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Mungkin Bu Ratna Datangnya Pagi-pagi, Jadi Mobilnya Terhalang

Kompas.com - 11/04/2016, 17:07 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martuani Sormin mengatakan bahwa pihaknya tidak menghalangi mobil milik seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet.

"Tidak ada yang dihalangi. Mungkin, Ibu Ratna datang pagi-pagi sebelum seluruh aparat datang, jadinya mobilnya terhalang," ujar Martuani di Museum Bahari, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).

Martuani melanjutkan, aparat keamanan yang berjaga di lokasi pun tak mengetahui bahwa mobil yang terhalangi itu milik Ratna. Dia pun memastikan bahwa aktivis tersebut tidak diamankan oleh pihak kepolisian.

"(Ratna) tidak pernah dimasukkan ke mobil polisi atau mobilnya menghalangi, itu tidak ada," ucapnya.

Sebelumnya, peristiwa tak menyenangkan terjadi terhadap seniman dan aktivis, Ratna Sarumpaet. Pagi tadi, Ratna mendatangi kawasan Luar Batang untuk mendampingi warga RW 4 yang masih bertahan dari penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI.

Ratna mengatakan, ketika awak media mulai melakukan wawancara, beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai mengerubunginya. Selanjutnya, beberapa polwan segera mengimpit dan langsung menarik Ratna.

"Satpol PP tarik saya, jadi tadi terjadi tarik-menarik. Rakyat menarik saya, polwan juga, sampai dibawa ke mobil tahanan," kata Ratna. (Baca: Datangi Luar Batang, Mobil Ratna Sarumpaet Dihadang Provos)

Ratna mengatakan, dia mencoba membela diri dengan menanyakan alasan dirinya digiring ke mobil Satpol PP. Saat hal itu ditanyakan, Satpol PP mengatakan bahwa pernyataan yang disampaikannya merupakan sebuah tindakan provokatif.

Merasa tak membuat kesalahan, Ratna lalu bergegas menuju mobilnya yang terparkir di seberang Pasar Ikan. Namun, mobil Ratna langsung dicegat oleh sebuah mobil Provos Polda Metro Jaya. Sejak pukul 08.00 hingga siang, mobil sedan yang ditumpangi Ratna masih terjebak.

Kompas TV Bela Warga Penjaringan, Ratna Sarumpaet Ditahan di dalam Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com