Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pemeras yang Beraksi Gunakan Pistol Mainan

Kompas.com - 11/04/2016, 18:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Kompas TV Lakukan Pemerasan di Monas, Lima Pelaku Ditangkap Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga orang pelaku pemerasan dan pencurian berhasil ditangkap tim Resmob Polda Metro Jaya pada Kamis (5/4/2016) lalu.

Para pelaku tersebut meresahkan warga karena saat beraksi kerap menodongkan pistol mainan dan mengaku sebagai warga asli daerah di mana mereka beraksi. Ketiga tersangka tersebut adalah Pakih Ahmad (21), Mandra (33), dan Sono (29).

Kasubdit III Resmob Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, para pelaku memeras pekerja proyek pembangunan Alfamart di daerah Bekasi dan pegawai pembangunan tower salah satu provider telekomunikasi.

Para pelaku mendatangi proyek tersebut dan meminta sejumlah uang keamanan.

"Para tersangka mendatangi korban kemudian dengan nada keras mengatakan, 'Saya putra daerah' dan kemudian meminta sejumlah uang sebagai uang keamanan. Mereka juga mengancam akan merobohkan bangunan jika permintaannya tidak dituruti," ujar Eko di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/4/2016).

Eko menambahkan, pegawai pembangunan tower salah satu provider telekomunikasi yang menjadi korban para pelaku mengaku menjadi korban dan diminta memberikan uang sebesar Rp 7 juta oleh para pelaku.

Karena mereka tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan, akhirnya para pelaku membawa korban dengan sepeda motor.

Selanjutnya, para pelaku menurunkan korban di pinggir jalan sambil menodongkan korek api yang menyerupai pistol dan kemudian merampas secara paksa barang-barang berharga milik korban.

"Mereka menakut-nakuti para korban dengan menggunakan korek api yang bentuknya mirip pistol. Diperkirakan total kerugian para korban sekitar Rp 11 juta," ucap Eko.

Dari para tersangka, polisi menyita dua sepeda motor, empat telepon seluler yang salah satunya milik korban, pistol mainan, dan uang Rp 400.000 sisa hasil kejahatan.

Saat ini polisi juga masih mengejar empat pelaku lain bagian dari komplotan tersebut. Keempat orang tersebut adalah Curut, Boneng, Yatna alias Kopoy, dan Minan alias Gentong.

Curut adalah pemimpin komplotan penjahat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com