"Kalau sama Pak Aguan, sebulan sekalilah. Yang lain juga begitu ketemunya, sebulan sekali kok. Rata-rata sama enggak berbeda jauh," ujar Sunny.
Dia juga menjadi penghubung antara Ahok dan pengembang lainnya.
"Saya mengatur pertemuan dengan berbagai macam pengusaha kok. Bukan ngatur juga lho ya, Pak Ahok bilang saya ingin ketemu dia, bisa dijadwalkan enggak?" ujar Sunny.
Pertemuan juga bisa terjadi atas permintaan para pengembang. Jika mereka ingin bertemu Ahok, biasanya mereka meminta Sunny yang menjadwalkan. Namun, hal itu bukan sebuah prosedur tetap. Para pengembang kadang-kadang juga bisa minta bertemu lewat staf Ahok yang lain.
Sunny menjelaskan alasan pengembang sering kali menghubunginya. Menurut dia, pengusaha sering tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk bertemu dengan Ahok untuk memberi masukan.
"Karena mereka ingin kasih masukan, tapi sungkan dengan Pak Ahok, enggak tahu timing-nya kapan yang tepat, jadi kadang-kadang via saya. Tapi kadang-kadang langsung juga," ujar Sunny.
Ikhlas dicegah
Kini Sunny mengaku pasrah dicegah pergi ke luar negeri. Dia mengaku akan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.
"Saya pokoknya nurut ajalah, mumpung sekarang belum pengin ke luar negeri lagi, jadi ya sudahlah, enggak terlalu berasa juga," ujar Sunny.
Dia belum mengetahui apakah akan mendapat surat panggilan pemeriksaan dari KPK. Namun, dia mengaku siap untuk memenuhi panggilan jika memang dibutuhkan. "Ya harus siap dong. Masa mau lari, kan sudah dicekal," kata Sunny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.