Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung Tewas Tertimpa Tanah Longsor di Pondok Pinang

Kompas.com - 20/04/2016, 21:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemulung, Haryanti (35), tewas tertimpa longsoran tanah urukan di Jalan H Saikin, RT 15/8, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016) sore.

Saat itu, korban sedang berada di dalam toilet bedeng pemukiman pemulung di kawasan tersebut. Pedeng itu berada di bibir Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Peristiwa ini terjadi kira-kira pukul 17.00 WIB. Setelah diselidiki, tanah itu longsor

Ternyata setelah diselidiki, longsornya tanah itu karena urukan yang belum padat dan masih dalam pengerjaan.

Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Selatan, Danang Susanto mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi mata yaitu pekerja urugan tanah, Wahyudin (40) mengatakan, longsoran tanah menimpa toilet bedeng milik pemulung yang berada dibawah lokasi kejadian.

"Ada dua orang korban. Haryanti meninggal dunia, dan Wani (38), suami korban yang ingin membantu korban menderita luka ringan," kata Danang saat dihubungi Warta Kota di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016).

Korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke Rumah Sakit Yadika, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sementara itu, korban yang mengalami luka ringan dirawat intensif oleh warga sekitar.

Pantauan di lapangan, longsor terjadi sekitar jam 5 sore dari pagar rumah H Hanafi dengan ketinggian sekitar 20 meter.

Puing-puing masih berserakan di sekitar lokasi kejadian. Saat ini, petugas gabungan telah diturunkan untuk mengamankan lokasi longsor tersebut.

Sementara itu, Camat Kebayoran Lama, Munjirin mengatakan, rencananya jenazah tersebut akan dibawa ke kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur.

Namun, sebelumnya jenazah tersebut akan dibawa terlebih dahulu ke rumah H Hanafi untuk diurus.

"Yang bertanggung jawab semua H Hanafi nanti dimandikan dan dikafani terlebih dahulu dirumah dia baru dibawa ke kampung halaman,” ungkapnnya.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Agus Rizal mengaku belum mengetahui pasti adanya kejadian tersebut.

"Katanya begitu (longsor) cuma saya lagi di jalan, belum bisa pastikan ada korban atau tidak. Nanti ya,” ucap dia.

(Bintang Pradewo)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com