Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Reklamasi Bikin Nelayan Dadap "Ketar-ketir"

Kompas.com - 22/04/2016, 15:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Nasib nelayan Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, semakin tidak menentu. Para nelayan yang tinggal di kampung nelayan itu cepat atau lambat harus pindah dari sana karena dua hal, yaitu terkait pengerjaan proyek reklamasi dan penertiban lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In.

"Rumah saya sudah dikasih tanda silang warna merah, tandanya kena gusur," kata salah seorang nelayan, Saiful (42), kepada Kompas.com, Jumat (22/4/2016).

Kampung nelayan Dadap berada persis di samping deretan bangunan lokasi prostitusi Dadap Ceng In dan berbatasan langsung dengan laut. Para penghuni dan pelaku usaha di lokasi prostitusi Dadap Ceng In sudah lama pindah.

Yang masih bertahan saat ini hanya para nelayan dan warga lainnya yang tidak tahu akan ke mana.

Saiful, misalnya, tidak punya rencana akan ke mana setelah penertiban dilaksanakan pada akhir Mei 2016. Dia masih menunggu apakah Pemerintah Kabupaten Tangerang akan memberi kompensasi terhadap mereka atau menyediakan tempat tinggal sementara.

Seorang nelayan lain, Ahmad (39), mengaku semakin kesulitan melaut dan mencari ikan. Hal itu karena area yang dulunya jadi tempat dia menjaring ikan kini berubah menjadi daratan yang dinamakan Pulau A dan B.

Agar bisa melaut, Ahmad memerlukan waktu lebih lama dan biaya lebih besar untuk bahan bakar perahunya. Soalnya, lokasi penangkapannya jadi lebih jauh ke tengah laut.

Menurut dia, ikan-ikan kini jadi sulit ditemukan akibat proyek reklamasi.

"Saya masih bisa dapat untung sebelum ada reklamasi ini. Sekarang, cuma bisa berusaha dan berusaha saja. Enggak bisa ngarep yang kayak dulu lagi," tutur Ahmad.

Ada ratusan perahu di kampung nelayan Dadap itu. Beberapa nelayan di sana merupakan pendatang, antara lain dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com