Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Kita Kerja Saja, Percuma, Capek Saling Menyalahkan

Kompas.com - 22/04/2016, 16:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyarankan masyarakat untuk tidak saling menyalahkan terkait masalah banjir.

Djarot mengajak warga untuk saling bertanggung jawab dengan lingkungan sendiri, seperti tidak buang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, dan membersihkan saluran air. Banjir yang terjadi kemarin dinilai Djarot karena faktor alam.

Meski demikian, banjir kemarin, seperti di Kali Cipinang, ia mendapat laporan bahwa tidak berlangsung lama atau sampai berhari-hari. Ia berharap warga juga tidak menyalahkan alam karena hal ini, misalnya menyebut sebagai banjir kiriman.

"Kalau banjir iyalah, bagaimana hujan segitu lamanya, masuk sangat lebat, dan merata lagi. Kiriman dari Depok, enggak apa-apa. Kita enggak usah saling menyalahkan ya, saya bilang tadi, kerja saja kita, percuma, capek saling menyalahkan," kata Djarot seusai shalat Jumat di Masjid Al Abror, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (22/4/2016).

Djarot juga menilai, soal kasus mesin pompa yang rusak, tidak usah buru-buru menyalahkan Dinas Tata Air. Namun, dilihat dulu kesalahannya, apakah ada unsur sengaja atau karena alam.

"Begini, pompa rusak ada penyebabnya ya. Salah satu yang paling sering adalah karena sampah, makanya kalau Dinas Tata Air sudah tahu mau rusak enggak diperbaiki, ya salah dia (Dinas Tata Air). Tetapi, kalau sudah bagus betul kemudian karena faktor alam, apakah punya salah dia," ujar Djarot.

Namun, Djarot juga menekankan, kalau situasi banjir kemudian pompa air tidak dihidupkan, itu juga bisa dikatakan salah.

"Kalau salah itu apabila sudah rusak, kena sampah, terus dia diam saja, enggak diperbaiki, ya ini enggak benar, atau ketika ini (banjir), pompanya enggak diakifkan. Nah, ini baru," ujar Djarot. (Baca: Ahok "Semprot" Wali Kota Jakut karena Ada Pompa Dimatikan)

Djarot meminta masyarakat bersabar. Sebab, pemerintah sedang mengerjakan sodetan Ciliwung-KBT. Djarot optimistis kalau sodetan rampung, banjir dapat diatasi.

"Yang jelas, kita akan percepat untuk sodetan ke KBT itu dialirkan ke sana (airnya)," ujar Djarot. (Baca: Ahok Kesal dengan BPBD yang Tak Pernah Informasikan Genangan Saat Surut)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com