Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sepakat dengan Ahok soal Normalisasi, tetapi...

Kompas.com - 22/04/2016, 15:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan, dirinya setuju dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk melakukan normalisasi kali di Jakarta. Ahok kemarin mengingatkan pentingnya normalisasi karena Jakarta masih banjir.

Djarot menilai, program normalisasi masih diperlukan di Jakarta.

"Iya dong (setuju dengan Ahok), tetap dong normalisasi. Bagaimana enggak dinormalisasi," kata Djarot seusai shalat Jumat di Masjid Al Abror, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (22/4/2016).

Namun, Djarot menjelaskan bahwa normalisasi bukan cuma berkaitan dengan kegiatan membongkar bangunan. Ada cara lain yang juga merupakan bentuk normalisasi, yakni dengan melakukan penghijauan di tepian sungai.

"(Normalisasi) masih perlu, jadi normalisasi itu bermacam-macam bentuknya, termasuk penanaman pohon di sepanjang sungai. Kalau ada yang tidak bisa diturap, sebaiknya ditanami pohon. Jadi, jangan punya persepsi normalisasi semua harus dibongkar, tidak," ujar Djarot.

Kegiatan pengerukan, menurut dia, juga bagian dari normalisasi. Djarot berharap warga bisa melapor sungai mana yang alami pendangkalan agar dikeruk.

"Kita kan tadi suruh mendaftar sungai mana yang dangkal untuk dikeruk. Kemudian, ada turap yang jebol itu harus segera diperbaiki," ujar Djarot. (Baca: Kritik Djarot pada Kebijakan di DKI Bisa Jadi Bumerang)

Sebelumnya, Ahok kembali menegaskan untuk menormalisasi sungai-sungai yang ada di Jakarta. Meski demikian, ia menyebut normalisasi harus dilakukan bersamaan dengan penyediaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk tempat tinggal yang baru bagi warga bantaran sungai.

"Lebar Sungai Pesanggrahan itu 60 meter kok, tetapi tinggal 15 meter. Mau enggak mau saya mesti lebarin. Tetapi, orang pada tinggal di situ jadi masalah. Maka, tunggu rusun jadi. Mei sudah jadi lagi beberapa ratus unit," ujarnya. (Baca: Djarot dan Kritiknya untuk Ahok)

Kompas TV Ahok dan Djarot Tidak Sejalan soal Reklamasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com