Serangan balik Ahok pun menyasar kepada kegemaran Rustam bermain golf. Ia mengungkapkan adanya geng golf di kalangan internal PNS DKI.
Ahok menyebut Rustam sebagai anggota geng golf tersebut. (Baca: Ahok Ungkap Adanya Geng Golf Pejabat DKI yang Diikuti Wali Kota Rustam Effendi)
"Waktu kami lantik 2 Januari 2015, begitu selesai lantik, sudah pada bisik-bisik tuh, termasuk dia (Rustam) juga tuh, 'Mau main golf di mana nanti? Mau main golf di mana?' Ini nih geng golf sebetulnya," kata Ahok.
Bahkan, Ahok menyebut ada keuntungan yang didapat para pegawai negeri sipil yang bergabung dengan geng golf ini.
Menurut dia, anggota geng golf rata-rata naik jabatan lebih cepat. Terkait golf ini, Ahok mengatakan bahwa Rustam sudah meminta izin kepadanya untuk tetap menjalankan hobinya tersebut.
"Kata dia, 'Saya minta izin tetap main golf, Pak.' Oke, enggak masalah, tetapi kerjanya mesti beres, ya. Itu yang saya sampaikan," ujar Ahok.
Rustam mundur
Tak butuh waktu lama bagi Rustam untuk mengajukan surat pengunduran diri. Pada Senin pagi, Ahok melontarkan berbagai pernyataan terkait Rustam.
Sore harinya, Rustam langsung mengajukan surat pengunduran diri ke BKD DKI.
Rustam yang mengawali kariernya dengan menjadi pegawai harian lepas (PHL) itu pun melepaskan jabatan eselonnya. Ia mengajukan diri menjadi staf biasa.
(Baca: Mundur dari Jabatan Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi Akan Jadi Staf)
Surat pengajuan pengunduran diri ini pun hanya tinggal menunggu persetujuan dari Ahok yang berwenang menertibkan surat pemberhentian.
Nomor telepon Rustam pun tidak dapat dihubungi pagi ini. Ketika Kompas.com mencoba menghubunginya melalui pesan singkat, Rustam hanya menjawab, "Amin... Terima kasih," kata Rustam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.