Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Djarot soal Perseteruan Penggusuran Pacuan Kuda di Pulomas

Kompas.com - 03/05/2016, 14:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menghadiri rapat Komisi E DPRD DKI dengan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (3/5/2016).

Rapat tersebut berkaitan dengan protes Pordasi terhadap penggusuran jalur pacuan kuda oleh PT Pulomas Jaya.

Penggusuran itu dilakukan dalam rangka pengembangan area equestrian (lompat kuda) untuk Asean Games 2018 (Jakarta-Palembang).

(Baca juga: Kekhawatiran Atlet dan Pelatih Kuda jika Pacuan Kuda Pulomas Digusur)

Terkait hal ini, Djarot menilai sebaiknya diserahkan kepada organisasi yang membidangi masalah tersebut.

"Kan ada dua versi lahan, satu milik pihak PT Pulomas yang menghilangkan arena pacuan kuda dan ada versi Pordasi yang mengharuskan ada arena pacuan kuda. Itu kita serahkan saja kepada organisasi yang membawahi," ujar Djarot.

Adapun organisasi yang dimaksud Djarot adalah Asian Equestrian Federation (AEF) dan Federation Equestrian Intertasional (FEI).

Djarot mengatakan, organisasi tersebut akan menguji kemungkinan lahan di Pulomas bisa dibangun pacuan kuda sekaligus equestrian atau tidak.

"Kalau misalnya pacuan harusnya enggak ada, ya maka pihak Pordasi harus bisa menerimanya. Tetapi kalau bisa diakomodasi arena pacuannya, ya kita kerjakan betul. Malah Pemprov terima kasih sehingga kita tidak perlu lagi membangun arena pacuan," ujar Djarot.

(Baca juga: Ahok: Penggusuran Pacuan Kuda Terkait Persiapan Asian Games 2018)

Ia juga mengatakan, PT Pulomas akan menunggu rekomendasi dari organisasi internasional tersebut.

Kemungkinan, kata dia, rekomendasi itu akan keluar akhir Mei 2016. Setelah itu, equestrian baru bisa dibangun.

"Akhir Mei ini harus keluar rekomendasinya sehingga akhir Mei bisa dibangun dan Agustus 2017 bisa selesai (equestrian-nya)," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com