Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ikut Urunan Biayai Pembangunan Gereja di Tanjung Priok

Kompas.com - 08/05/2016, 13:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kaget dengan biaya pembangunan Gedung GPIB Jemaat Petra di Jalan Jampea, Tanjung Priok, yang sebesar Rp 18 miliar.

Ahok, sapaan Basuki, kemudian mengatakan akan ikut membantu pembiayaan pembangunan itu.

"Saya pas dengar Rp 18 M, saya kaget. Aku bisik-bisik tadi sama panitia, aku juga mau ikut urunan deh," ujar Ahok dalam acara peletakan batu pertama GPIB Jemaat Petra, Jalan Jampea, Minggu (8/5/2016).

Ahok juga menceritakan pengalaman ketika gerejanya, Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit, dibangun. Biaya pembangunannya bahkan lebih besar dari GPIB Jemaat Petra saat ini, yakni mencapai Rp 40 miliar.

Ketika itu, pembiayaan pembangunan gereja dilakukan dengan cara bersama-sama. Seperti Ahok, masing-masing jemaat saat itu wajib mengisi buku komitmen dan menuliskan besar iuran mereka tiap bulan.

Ada yang berkomitmen menyumbang Rp 50.000 sampai ratusan juta rupiah. Namun, terkadang jemaat yang berkomitmen menyumbang ratusan juta sering kali tidak membayar.

"Tetapi, ajaibnya, Tuhan membuat yang awalnya komitmen menyumbang kecil menjadi menyumbang melebihi komitmen awal," ujar Ahok.

Belajar dari pembangunan gerejanya, Ahok ingin GPIB Jemaat Petra juga dibangun dengan bantuan semua jemaat.

Gedung GPIB Jemaat Petra sendiri sudah berusia lebih dari 50 tahun. Gereja ini pertama kali dibangun pada Agustus 1958. Namun, seiring berjalannya waktu, bangunan gereja menjadi rapuh.

Selain itu, juga ada proyek pembangunan jalan layang dan perluasan pelabuhan yang membawa dampak kepada bangunan gereja.

Sesuai dengan aturan Garis Sepadan Bangunan (GSB) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bangunan gereja yang ada di Jalan Jampea tersebut harus mundur sepanjang 12 meter.

Akhirnya, gereja pun dibongkar untuk dibangun kembali. Proses perizinan untuk membangun kembali gereja memakan waktu lama.

Pada Mei 2015, panitia gereja baru mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB).

Kompas TV Ahok: "3 in 1" Hanya Akan Berlaku Malam Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com