Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Jakarta Bersih Bukan Hasil "Simsalabim"

Kompas.com - 17/05/2016, 09:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wajah sungai Ibu Kota semakin hari semakin berubah. Sungai yang dulu berwarna hitam, berbau, dan dipenuhi banyak sampah perlahan-lahan mulai dibenahi untuk meninggalkan kesan kotor dan kumuh.

Salah satu sungai yang sudah meninggalkan kesan kumuh ialah aliran anak Sungai Ciliwung yang tepat berada di belakang Gedung Lindeteves Trade Centre (LTC) Glodok, Jakarta Barat. Sungai ini "disulap" bak sungai di pedesaan.

Warnanya jernih dan tak berbau. Walaupun sesekali aliran sungai yang cukup deras ini dilewati beberapa sampah yang dibuang oleh warga yang "nakal", pemandangan ini jauh berbeda dari sungai di Ibu Kota pada umumnya.

Anak-anak bahkan beramai-ramai bermain di bantaran sungai. Seperti anak pedesaan, mereka asyik bercanda dengan teman sebaya dan melakukan aksi salto ke depan dan salto ke belakang. Bahkan, semakin sore, jumlah anak-anak semakin banyak.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat berfoto bersama para pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat.
Anak-anak yang baru datang begitu saja melepas baju dan celana mereka, hanya menyisakan selembar celana kotok (celana dalam). Tanpa malu, mereka bergulat dengan aliran sungai yang cukup deras, melompat dari jembatan, berenang hingga ke hilir, lalu kembali lagi ke jembatan. Begitu seterusnya.

Bahkan, laki-laki dewasa tak segan ikut "nimbrung" dengan anak-anak tersebut. Wajah anak Sungai Ciliwung di daerah ini berubah bukan tanpa sebab. "Pasukan Oranye" atau petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU DKI sering membersihkan bantaran sungai ini.

Menurut warga sekitar, dulu sungai yang biasa dikenal dengan "sungai di belakang LTC Glodok" ini merupakan sungai yang kotor, kumuh, berwarna kehitaman, dan dangkal karena dasar sungai yang dipenuhi sampah.

Namun, kesan tersebut jauh berbeda dengan kondisi sungai saat ini. Sayang, "Pasukan Oranye" yang berjuang keras untuk membersihkan sungai jarang sekali dibantu oleh warga sekitar.

"Kan sudah ada petugasnya, kalau kami, ya lihat-lihat saja, Mas," ujar salah satu warga kepada Kompas.com, Senin (16/5/2016).

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berulang kali mengatakan bahwa dia ingin mengubah sungai Ibu Kota yang kumuh menjadi sungai yang memiliki kesan hijau dan asri.

Ahok bahkan bermimpi membuat Sungai Ciliwung memiliki nilai keekonomian, salah satunya dengan menjadikan Ciliwung sebagai obyek wisata.

Namun, Ahok sadar mimpinya itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dicapai seperti pesulap yang membacakan mantera "simsalabim".

Ketidakpedulian masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan serta personel PPSU dan dinas terkait yang terbatas membuat angan-angan Ahok ini harus dijalani dengan lebih keras.

Kompas TV Lurah Rekrut Warga Jadi Petugas PPSU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com