Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau dan Kotornya Kali yang Berada di Belakang Kelurahan Kwitang

Kompas.com - 16/05/2016, 10:02 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kali Ciliwung di belakang kantor Kelurahan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, kotor dan bau. Sampah-sampah di kali itu tersangkut di endapan lumpur sepanjang 100 meter.

Sampah di kali didominasi botol dan plastik. Selain itu juga ada sampah gabus, kayu dan bambu yang berserakan. Lebar lumpur di Kali Ciliwung sekitar satu meter. Lumpur itu juga menyebabkan bau menyengat.

Agus (39), warga RT 13/06, Kwitang mengungkapkan, endapan lumpur sejak dari satu bulan lalu. Sejak itu, sampah di Kali Ciliwung menumpuk di sekitar lumpur.

"Jadinya itu sampah yang ngalir dari arah Salemba sana pada berhenti di lumpur sini," kata Agus saat berbincang dengan Kompas.com di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2016).

Selain dari kali, sampah di Kali Ciliwung juga dari bak sampah di belakang kantor Kelurahan Kwitang. Bak sampah itu tampak rusak dan penuh.

Agus mengungkapkan, karena sampah tak tertampung, sampah dari warga kadang tercecer saat di buang di bak tersebut. Angin kerap kali membawa sampah ke kali yang hanya berjarak kurang dari satu meter.

"Kebawa angin juga biasanya, jadi sampai turun ke kali," kata Agus.

Warga lainnya, Bejo (65), sampah-samlah di atas endapan lumpur itu hampir dua minggu tidak dibersihkan oleh petugas dari Pemprov DKI Jakarta. Petugas kebersihan hanya mengangkut sampah yang ada di Jalan Inspeksi di sekitar Kali Ciliwung. Akibatnya, semakin lama sampah di atas endapan lumpur menumpuk.

"Biasanya jam segini (09.00 WIB) udah datang. Tapi ini gak ada," kata Bejo.

Petugas dari Pemprov DKI Jakarta yang membersihkan sampah biasanya menggunakan perahu kecil. Sampah-sampah yang ada di jalan di atas kali diturunkan ke kali. Sampah-sampah itu kemudian disaring di kali depan Markas Marinir Kwitang.

Warga, kata Bejo, sebenarnya tidak perlu mengeluhkan hal ini. Sebab, Lurah Kwitang harusnya mengetahui persoalan yang ada tepat di belakang kantornya.

Sayangnya, kata Bejo, tidak ada tindakan dari lurah yang baru enam bulan menjabat ini.

Pantauan Kompas.com di sekitar Kali Ciliwung dari daerah Salemba sampai dengan Kwitang, lokasi di belakang kantor Kelurahan Kwitang lah yang paling kotor dan bau.

Di lokasi lain kali tampak bersih. Sementara itu, pekerja kebersihan kali juga hanya tampak di tempat penyaringan sampah di depan Markas Marinir Kwitang.

Kompas TV Lurah Rekrut Warga Jadi Petugas PPSU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com