KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Ketersediaan air bersih menjadi salah satu persoalan warga yang menghuni rumah subsidi Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Warga bernama Joko (47) mengatakan, air bersih yang mengalir di perumahan itu berasal dari PAM Jaya.
"Tapi air PAM kadang kotor. Apalagi pas masuk musim kemarau," ujar Joko saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
Tak hanya kotor, air yang mengalir terkadang bau dan berwarna keruh.
Joko menduga pihak penyedia air bersih sedang melakukan perawatan berkala. Hal itu membuat material kotoran yang mengalir bersama air cukup banyak.
"Karena kalau kita komplain ke PAM, 'Pak kok airnya kotor?'. Nah, itu sehari dua hari normal lagi tuh," ujar Joko.
Beruntung, kondisi air keruh dan berbau ini tidak pernah berlangsung lama. Dengan demikian, ia tidak mesti mengeluarkan uang lagi untuk membeli air bersih.
Per bulannya, Joko yang kini bekerja serabutan membayar Rp 200.000 hingga Rp 250.000 untuk air bersih.
Joko mengatakan, saat membeli rumah seluas 25 meter persegi ini tahun 2017, air bersih sebenarnya belum masuk. Penghuni kala itu dipersilakan untuk menggunakan air tanah.
Baca juga: Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari
Sekitar setahun kemudian, air bersih dari PAM Jaya sudah bisa dinikmati warga.
"Pendaftarannya kalau enggak salah Rp 3 juta waktu itu," ujar Joko.
Ia berharap, fasilitas di rumah subsidi semakin baik sebagaimana yang dijanjikan di awal-awal.
Hal serupa juga dialami warga bernama Elin (34). Ia mengeluhkan air yang kerap kotor dan terkadang mati.
"Kadang suka kotor. Suka keruh. Sampe sekarang juga masih keruh. Air PAM-nya kadang kurang bersih," ujar Elin.
Sama seperti Joko, Elin juga menggunakan air dari PAM dan harus merogoh kocek sekitar Rp 200.000.
Untungnya, Elin dan keluarganya tidak pernah mengeluhkan air kotor yang berbau.
"Bau sih nggak ya, cuma kadang-kadang keruh gitu aja," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.