Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Bangga Susun UU Terorisme dan UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Kompas.com - 17/05/2016, 13:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yusril Ihza Mahendra mengikuti fit and proper test yang sempat tertunda di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai bagian dari proses penjaringan bakal calon geburnur DKI di partai itu.

Dalam tes itu, Yusril ditanya tentang pengalaman apa yang paling mencekam ketika pernah di pemerintahan dahulu dan bagaimana cara dia mengatasi persoalan itu. Yusril menjawab dengan menyampaikan pengalamannya saat menangani kasus kerusuhan di Ambon dan kasus bom Bali.

Ia kemudian berbangga karena dari dua kasus itu ia ikut dalam menyusun undang-undang terorisme.

"Kami berhasil menyusun Perpu Terorisme yang masih berlaku sampai sekarang akibat bom Bali itu sehingga pemerintahan kita mempunyai landasan hukum yang kuat untuk mengatasi persoalan bom Bali itu," kata Yusril di DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016).

Yusril juga mengemukan contoh kasus lain di mana ia terlibat dalam penyusunan undang-undang tentang tindak pidana korupsi dan undang-undang pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yusril bangga karena banyak yang ternyata tidak setuju untuk mengubah UU KPK.

"Oh kalau gitu apa yang saya bikin dulu benar rupanya," ujar Yusril.

Ia juga menceritakan bagaimana dirinya ikut terlibat dalam upaya membangun sistem bernegara.

"E-goverment dan kemudian juga menyusun berbagai macam peraturan perundangan tentang hak asasi manusia," tambah Yusril.

Yusril kembali mengikuti dua tahapan fit and proper test di PDIP pada hari ini. Tes itu sempat tertunda. Koordinator Duta Relawan Yusril, Ferry Noor, mengatakan, "Intinya ada dua tahapan lagi yang harus Pak Yusril lalui, yaitu tes wawancara dan psikotes."

Ferry melanjutkan, alasan Yusril tidak mengikuti dua tahapan tes itu sebelumnya karena Yusril punya agenda yang telah dijadwalkan satu bulan sebelumnya dan tidak dapat ditinggalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com