Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Predator Seksual Pengincar Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 18/05/2016, 19:03 WIB

KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia bak fenomena gunung es.

Belum reda rasa geram masyarakat terkait dengan kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap YY (14) di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, kejahatan seksual terhadap anak bermunculan di daerah lain.

Salah satu peristiwa yang menyayat hati itu menimpa PS (12), pelajar kelas VI SD, di Kelurahan Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi.

Pada Senin (9/5) sekitar pukul 14.00, PS diperkosa sepulang dari les mata pelajaran di sekolahnya di Jatisari, Jatiasih.

Dengan mengayuh sepeda, PS pulang ke rumah mengenakan baju dan celana olahraga.

Saat di tengah jalan, dia diberhentikan oleh lelaki tak dikenal berusia sekitar 40-an tahun yang berpura-pura menanyakan alamat.

Lelaki itu memboncengkan PS dengan mengayuh sepeda tersebut. Alih-alih menuju alamat yang dicari, pelaku justru membawa PS ke semak-semak yang berjarak 200 meter dari sekolah korban.

Di semak-semak itu, PS diancam dengan golok dan pisau cutter. Pelaku lalu memerkosa PS yang ketakutan.

"Saat sampai di rumah, anak saya menangis terus. Saya juga bingung karena dia pulang dari les lebih lama dari biasanya," ujar ayah korban, Ahmad (36), saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Jatisari, Kota Bekasi, Selasa (10/5).

Meskipun tampak syok, Ahmad berusaha tegar ketika memberikan penjelasan mengenai pemerkosaan yang dialami putrinya tersebut.

Berdasarkan pengakuan putrinya, Ahmad mengungkapkan, pelaku memiliki ciri-ciri berbadan kurus, berkulit gelap, dan berkumis tipis.

Hingga Selasa sore, PS yang setiap hari mengenakan jilbab tersebut masih trauma dan kerap menangis.

Padahal, Senin (14/5) ini PS harus mengikuti ujian nasional. "Makanya, istri saya selalu menenangkan dia supaya anak saya lupa sama kejadian ini," kata pengemudi ojek daring ini.

Ketika Kompas menyusuri jalan utama di kawasan Jatisari, Jatiasih, ada beberapa areal terbuka, seperti kebun kosong yang penuh semak-semak. Warga mengakui, meskipun daerah itu sepi, sejauh ini aman dari kejahatan.

"Memang kalau malam sepi, tetapi baru kali ini ada kejadian seperti ini," ucap Rahmad (25), warga Kampung Cakung, Jatisari.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com