Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lakukan Olah TKP di Klinik yang Diduga Lakukan Praktik Aborsi di Jakpus

Kompas.com - 20/05/2016, 15:51 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, membenarkan adanya laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta tentang klinik yang diduga membuka praktik aborsi di Jalan Kramat VII, Senen, Jakarta Pusat. Klinik tersebut menurut Awi telah digerebek petugas gabungan dari Satpol PP dan Dinkes DKI Jakarta pada Kamis (19/5/2016) lalu.

"Jadi ceritanya sekitar pukul 16.00 WIB, dari Dinkes dan Satpol PP DKI Jakarta laporan ke Renakta terkait dugaan adanya klinik dokter yang digunakan untuk aborsi," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Awi menjelaskan, pagi tadi tim dari Subdit Renakta Dit Reskrimum Polda Metro Jaya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hal itu untuk menindak lanjuti laporan tersebut dan untuk mencari barang bukti di lokasi itu.

"Pagi ini tim turun olah TKP untuk mencari barang bukti di TKP. Tentunya nanti ada yang akan dipanggil di buku tamu ada itu siapa yang berbuat di sana, apa betul aborsi, inikan baru sepihak dari Dinas. Dokternya juga tidak ada yang dibawakan," ucapnya.

Awi menuturkan, penggerebekan yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Satpol PP Kamis kemarin telah mengamankan seorang resepsionis klinik tersebut. Selain itu, buku tamu, uang senilai Rp 3.000.000 dan peralatan medis yang diduga untuk melakukaan aborsi ikut diamankan.

"Yang saat ini sedang kami periksa petugas pencatat buku tamu. Dokternya tidak ada, dokternya kabur," kata Awi.

Namun, Awi belum bisa memastikan apakah klinik tersebut benar melakukan praktik aborsi atau tidak. Ia mengatakan saat ini masih dalam penyelidikan.

"Tugas polisi adalah menyelidiki apa yang disampaikan pelapor tentang klinik itu sebagai tempat aborsi apakah benar atau tidak. Sabar, ditunggu dulu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com