Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanal Timur yang Mengubah Alur Sungai

Kompas.com - 24/05/2016, 17:08 WIB


SEJAK selesai dibangun pada 2010, Kanal Timur telah mengubah wajah Jakarta. Lima alur sungai dipotong oleh kanal ini untuk mengatasi banjir Jakarta, yakni Kali Buaran, Cakung, Cipinang, Jati Kramat, dan Sunter. Kanal ini tak hanya mengurangi banjir Jakarta, tetapi juga mengubah bentuk alur kelima sungai alami itu.

Sejak tahun 1966, berdasarkan informasi di situs resmi Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (www.bbwscitarum.com), empat dari lima sungai itu juga dilintasi alur Saluran Tarum Barat atau yang lebih dikenal dengan nama Kalimalang. Hanya Kali Cakung yang tak dilalui saluran pengalir air baku air minum dari Waduk Jatiluhur itu.

Tim susur sungai Kompas menemukan, Kali Buaran dan Jati Kramat berada sekitar 5 meter di bawah saluran Kalimalang. Kalimalang melintang timur-barat melalui saluran yang dibangun khusus di atas alur Kali Buaran dan Jati Kramat.

Berbeda dengan di Kanal Timur, alur sungai-sungai itu sengaja dipotong di kanal yang dibangun sejak tahun 2002 dengan dana Rp 15 triliun itu. Pemotongan aliran sungai itu memang bertujuan mengurangi banjir dari luapan sungai-sungai tersebut di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Abdul Hadi (80), warga Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, yang bermukim di sekitar alur Kali Cakung di sebelah utara Kanal Timur, mengatakan, ia tak lagi mengalami banjir sejak kanal tersebut beroperasi. Sebelum kanal itu ada, lanjutnya, setiap musim hujan Kali Cakung meluap dan merendam rumahnya sampai hampir 1 meter.

Alur lama

Namun, tak mudah menemukan alur lama Kali Cakung di Pulogebang, setelah alur sungai itu terpotong Kanal Timur. Dalam peta Google tergambar alur sungai kecil yang diidentifikasi sebagai Kali Cakung setelah terpotong Kanal Timur. Namun, di lapangan, alur sungai itu tak ditemukan.

Tim Kompas kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk mencari jejak sungai lama yang dimaksud. Dengan bantuan Sarip (53), warga setempat yang menjadi petugas satpam di Rusunawa Rawa Bebek, tim akhirnya menemukan alur lama Kali Cakung setelah berjalan kaki sekitar 300 meter dari bibir Kanal Timur.

Sarip mengajak kami masuk ke kawasan hunian semipermanen di sekitar kompleks Rusunawa Rawa Bebek. Di situ terlihat saluran air selebar sekitar 1 meter yang lebih menyerupai selokan. "Sejak terpotong Kanal Timur, Kali Cakung memang tinggal segitu," ucapnya.

Alur Kali Cakung baru kembali melebar setelah beberapa ratus meter ke utara. Seperti dijumpai di Jalan Rawa Kuning, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, lebar alur lama kali itu mencapai 3 meter.

Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar, seluruh alur lama sungai-sungai yang terpotong Kanal Timur itu kini berfungsi sebagai drainase.

Karena berfungsi sebagai drainase, alur lama Kali Cakung hanya berisi air berwarna hitam karena seluruh airnya datang dari limbah rumah tangga dan industri. Tak hanya hitam, airnya juga berbau tak sedap.

Sementara alur Kali Jati Kramat tak lagi ditemukan setelah terpotong Kanal Timur. Meski demikian, di peta Google alur sungai itu masih tampak tersambung ke Kali Buaran sepanjang hampir 50 meter.

Hanya alur Kali Buaran yang tampak tak mengalami perubahan. Lebar alur sungai itu nyaris sama, sebelum ataupun sesudah terpotong Kanal Timur, hingga alur itu bermuara di Cakung Drain. (WAD/ILO/MDN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Mei 2016, di halaman 27 dengan judul "Kanal Timur yang Mengubah Alur".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com