Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Diduga Tewas Tersetrum Saat Mengisi Ulang Daya Baterai Ponsel

Kompas.com - 03/06/2016, 20:40 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Seorang pria ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kampung Setu, Gang Haji Ismail RT 01/02, Bintarajaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Kamis (2/6/2016) pukul 22.00.

Korban, Mohammad Adam (41), diduga tewas karena tersengat listrik saat mengisi ulang daya baterai ponsel miliknya.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota Inspektur Satu Evi Fatna mengatakan, jenazah korban kali pertama ditemukan oleh Arjo (53), pemilik rumah kontrakan.

Saat itu, Arjo hendak berkunjung ke rumah kontrakan yang disewa korban. Namun, saat tiba di sana, tak ada jawaban dari dalam rumah ketika Arjo mengetuk pintu.

Karena penasaran, Arjo kemudian memanggil ketua RT setempat bernama Muhammad Ridwan (55) untuk mengeceknya. Bersama warga, keduanya lalu mendobrak pintu kontrakan korban.

Betapa terkejutnya mereka saat mendapati Adam tampak kaku dengan posisi duduk bersandar di tembok sambil memegang sebuah ponsel yang sedang isi ulang daya baterai.

"Saat ditemukan, korban tidak memakai baju atau bertelanjang dada," kata Evi pada Jumat (3/6/2016) siang.

Evi menduga, korban tewas karena tersengat listrik. Sebab, menurut dia, di dada dan telapak tangan kanan korban terdapat luka bakar.

Adapun saat kejadian, korban tidak memakai benda yang mengandung isolator, seperti sandal.

"Dari visum luar, tidak ada tanda kekerasan fisik di tubuh korban. Dugaan kuat, korban tewas karena tersengat listrik saat mengisi ulang daya baterai ponselnya," ujar Evi.

Polisi kemudian membawa jenazah korban ke RSUD Kota Bekasi. Hingga kini, ujar Evi, penyidik masih menggali keterangan pemilik kontrakan dan tetangga korban untuk melengkapi data penyelidikan. 

(Fitriyandi Al Fajri)

Kompas TV Tukang Las Tewas Tersengat Listrik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com