Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Independen atau Partai, Kuncinya Ada pada Ahok

Kompas.com - 15/06/2016, 13:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya dua jalur yang terbuka untuk menuju Pilkada DKI 2017, yaitu lewat jalur independen atau partai politik. Namun pertarungan sebenarnya ada pada saat pemungutan suara nantinya.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito, mengatakan semua pilihan terkait dua jalur itu memiliki risiko masing-masing. Apapun yang akan dipilih Ahok, masing-masing pihak, yaitu pihak partai politik dan para pendukung dari jalur independen, harus diberi pemahaman.

"Jadi sekali lagi ini kuncinya ada di Ahok. Ahok harus mengomunikasikan agar kedua pihak ini bisa saling kompromi," kata Arie kepada Kompas.com, Rabu (15/6/2016).

Jika Ahok memilih jalur partai politik, Ahok harus bisa menjelaskan kepada "Teman Ahok" (kelompok relawan yang selama ini mendukungnya maju lewat jalur independen) bahwa dia tidak akan didikte oleh partai politik.

Ahok harus menjaga agar dukungan Teman Ahok tidak menguap. Jika Ahok memilih jalur independen, Ahok juga harus memastikan bahwa partai politik menerima kondisi itu. Ahok harus meyakinkan partai bahwa pilihannya maju lewat jalur independen bukan berarti mengenyampingkan peran partai politik dalam demokrasi.

"Tentu juga butuh dukungan parpol di parlemen nantinya. Menurutku kalau maju (lewat jalur) independen ya parpol pendukung itu bisa bermitra. Paling enggak nanti tidak memboikot, cenderung mendukung dan mengontrol," ujar Arie.

Partai Nasdem, Hanura, DPD Partai Golkar DKI telah mendeklarasikan dukungan kepada Ahok.

Untuk dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, partai politik harus memiliki kursi minimal 20 persen dari total anggota DPRD DKI Jakarta, atau sekitar 22 kursi. Jika dijumlahkan, total dukungan partai politik kepada Ahok kini sudah mencapai 24 kursi, dengan rincian Partai Nasdem memiliki 5 kursi, Partai Hanura dengan 10 kursi, dan Partai Golkar dengan 9 kursi.

Sementara itu, berdasarkan data dari situs temanahok.com, Teman Ahok tengah menghitung mundur pengumpulan satu juta data KTP. Hingga Senin lalu, sudah ada 981.245 data KTP yang terkumpul. Mereka hanya kekurangan sekitar 18.755 data KTP untuk mencapai satu juta data KTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Megapolitan
Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Megapolitan
Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Megapolitan
Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Megapolitan
Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Megapolitan
Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Megapolitan
Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Megapolitan
Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com