JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara "Teman Ahok", Singgih Widyastomo, mengatakan, dalam waktu dekat, kelompok pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu berencana mengadakan pertemuan dengan Ahok.
Menurut Singgih, dalam pertemuan nanti, Teman Ahok akan menanyakan sikap Ahok mengenai jalur yang akan dipilih untuk ikut Pilkada DKI 2017.
"Yang dibicarakan pastinya tanya dulu bapak jadinya bagaimana (pilih jalur mana)? Butuh penjelasan, dong, teman-teman yang sudah ngumpulkan (data) KTP, mereka butuh penjelasan juga," ujar Singgih saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2016).
Singgih mengatakan, jika nantinya lebih memilih jalur partai politik, Ahok harus memberikan penjelasan kepada Teman Ahok yang sudah berusaha mengumpulkan 1 juta data KTP sesuai dengan permintaan Ahok.
"Kalau misalnya pilih parpol harus bertanggung jawab sama pilihannya, tetapi berikan informasilah kenapa pilih parpol. Ketemu mudah-mudahan minggu depan, merumuskan mau ke mana," ujar Singgih.
Ia juga mengatakan, nantinya Teman Ahok akan membawa 1 juta data KTP dalam pertemuan dengan Ahok tersebut.
Saat ditanyakan apakah Teman Ahok legawa jika gagal membawa Ahok ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen, Singgih mengatakan bahwa Ahok sedianya memutuskan sikap sejak awal.
Namun, Singgih tetap optimistis, proses verifikasi KTP akan berjalan lancar agar Ahok bisa maju lewat jalur independen.
"Misalnya kalau bapak sudah mencalonkan dari jalur independen, artinya sudah tidak bisa mencalonkan lagi melalui parpol. Makanya, harus dipilih di awal, parpol atau independen," kata dia.
"Kalau siapa yang mau mengusung ya sudah mana suratnya (surat rekomendasi pendaftaran)? Kami ngumpulin (data) KTP enggak gampang. Kalau mau ngusung bapak, siapkan dulu kendaraannya, makanya harus ditunjukkan di awal. Kalau di akhir, nanti dia tidak bisa mencalonkan (kalau tidak jadi didukung)," ujar Singgih.
Isu bahwa Ahok akan memilih ikut Pilkada DKI 2017 melalui partai politik kian santer terdengar, apalagi setelah Partai Golkar mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok.