Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaturan Lalu Lintas di Jalan Ciledug Raya Kacau Saat Pengerjaan Jalan Layang

Kompas.com - 18/06/2016, 08:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan panjang terjadi di sepanjang Jalan Ciledug Raya pada Jumat malam (17/6/2016). Kemacetan ini menyimpul di pertigaan Galur atau Jalan Sabar Raya, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 22:00 WIB, sebuah truk molen yang akan mengecor off ramp Paket Adam Malik Proyek Jalan Layang Ciledug - Tendean mulai beroperasi dan menggunakan jalur dari arah Cipulir ke Ciledug, sehingga, sistem buka tutup diberlakukan.

Acil (22), seorang warga Ciledug mengatakan, pada larut malam memang sering diberlakukan sistem buka tutup dalam rangka pembangunan, namun malam ini, disebut sebagai salah satu yang terparah.

"Biasanya kalau malam alat berat emang keluar, yang dipake cuma satu jalur gantian," ujar Acil saat mengendarai motornya.

Malam tadi, rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup kacau. Kemacetan sepanjang dua kilometer terjadi di kedua jalur. Padahal volume kendaraan dari arah Kebayoran tidak terlalu tinggi dan relatif lancar.

Mulai dari pintu keluar tol Ciledug hingga Universitas Budi Luhur, seluruh kendaraan termasuk sepeda motor sempat tertahan hingga 30 menit di kedua arah. Sebanyak dua petugas proyek kewalahan mengatur lalu lintas dan sistem buka tutup.

Sebagian besar kendaraan mematikan mesin, dan sebagian lagi terus membunyikan klakson. Seorang petugas pun sempat kesal dan berulang kali memaki dengan kata-kata kasar para pengendara yang mencoba menerobos.

Tidak ada petugas Dishub maupun polantas di lokasi. Padahal, pospol Polsek Pesanggrahan berada tepat di jalan yang terjadi kemacetan.

Para pengendara yang mencoba melintas pun akhirnya diarahkan melalui Jalan Sabar Raya yang sempit. Motor yang tidak sabar pun nekat melintas jalan yang sudah ditutup dan melewati sela-sela rangka ramp dan pembatas jalan. Hingga pukul 23:00 WIB, kemacetan belum terurai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com