Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" yang Mulai Melunak pada Partai

Kompas.com - 20/06/2016, 08:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama ini, kelompok relawan "Teman Ahok" dikenal bersikeras mendorong Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju pada pemilihan kepala daerah DKI pada 2017 melalui jalur independen.

Karena sikapnya ini, Teman Ahok sempat silang pendapat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan salah satu kader dari partai itu, yang juga wakil gubernur saat ini, Djarot Saiful Hidayat.

Beberapa bulan lalu, PDI-P memang sempat dikabarkan akan jadi partai pengusung Basuki atau Ahok.

Kedekatan Ahok dengan sejumlah kader teras PDI-P, tak terkecuali dengan Presiden Joko Widodo dan sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri, membuat kabar itu diyakini bukan isapan jempol belaka.

Namun, wacana PDI-P mengusung Ahok kemudian menguap karena ngototnya Teman Ahok
untuk mendorong Ahok melalui jalur independen.

Para relawan Teman Ahok sempat mendatangi Ahok di Balai Kota. Mereka datang untuk meyakinkan bahwa jalur independen adalah pilihan tepat bagi Ahok.

(Baca juga: Setelah Ahok dan "Teman Ahok" Menyilakan Parpol)

Namun, dalam beberapa hari terakhir ini, para relawan Teman Ahok mulai melontarkan sejumlah pernyataan yang bisa dinilai bahwa mereka tak lagi ngotot ingin Ahok maju melalui jalur independen.

Puncaknya, saat Teman Ahok menggelar perayaan tercapainya satu juta data KTP dukungan untuk Ahok di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2016).

Melalui juru bicaranya, Amalia Ayuningtyas, relawan Teman Ahok mengaku tidak akan menyandera Ahok, termasuk apabila Ahok memutuskan maju melalui jalur parpol.

Menurut Amalia, segala keputusan untuk maju melalui jalur independen ataupun lewat jalur partai pada Pilkada 2017 tetap berada di tangan Ahok.

"Yang jelas kalau dari Teman Ahok, kami fokus pengumpulan KTP dari awal sampai akhir. Setelah KTP terkumpul, kami akan menyerahkan kembali kepada Pak Ahok. Kami tidak menyandera Pak Ahok dengan KTP," ujar dia.

Jadi kendaraan alternatif

Amalia menambahkan, Teman Ahok mengumpulkan 1 juta data KTP dukungan sebagai salah satu kendaraan Ahok dalam mengikuti Pilkada DKI 2017.

"Teman-teman ini sudah menyiapkan kendaraan gratis dalam pilkada selanjutnya untuk Pak Ahok. Kami tetap berharap, usaha ini bisa menuai keberhasilan yang lebih besar," ucap dia.

Acara perayaan terkumpulnya 1 juta data KTP itu dihadiri Ahok. Kedatangan Ahok dalam acara itu sudah direncanakan sebelumnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com