JAKARTA, KOMPAS.com — Selama ini, kelompok relawan "Teman Ahok" dikenal bersikeras mendorong Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju pada pemilihan kepala daerah DKI pada 2017 melalui jalur independen.
Karena sikapnya ini, Teman Ahok sempat silang pendapat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan salah satu kader dari partai itu, yang juga wakil gubernur saat ini, Djarot Saiful Hidayat.
Beberapa bulan lalu, PDI-P memang sempat dikabarkan akan jadi partai pengusung Basuki atau Ahok.
Kedekatan Ahok dengan sejumlah kader teras PDI-P, tak terkecuali dengan Presiden Joko Widodo dan sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri, membuat kabar itu diyakini bukan isapan jempol belaka.
Namun, wacana PDI-P mengusung Ahok kemudian menguap karena ngototnya Teman Ahok
untuk mendorong Ahok melalui jalur independen.
Para relawan Teman Ahok sempat mendatangi Ahok di Balai Kota. Mereka datang untuk meyakinkan bahwa jalur independen adalah pilihan tepat bagi Ahok.
(Baca juga: Setelah Ahok dan "Teman Ahok" Menyilakan Parpol)
Namun, dalam beberapa hari terakhir ini, para relawan Teman Ahok mulai melontarkan sejumlah pernyataan yang bisa dinilai bahwa mereka tak lagi ngotot ingin Ahok maju melalui jalur independen.
Puncaknya, saat Teman Ahok menggelar perayaan tercapainya satu juta data KTP dukungan untuk Ahok di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2016).
Melalui juru bicaranya, Amalia Ayuningtyas, relawan Teman Ahok mengaku tidak akan menyandera Ahok, termasuk apabila Ahok memutuskan maju melalui jalur parpol.
Menurut Amalia, segala keputusan untuk maju melalui jalur independen ataupun lewat jalur partai pada Pilkada 2017 tetap berada di tangan Ahok.
"Yang jelas kalau dari Teman Ahok, kami fokus pengumpulan KTP dari awal sampai akhir. Setelah KTP terkumpul, kami akan menyerahkan kembali kepada Pak Ahok. Kami tidak menyandera Pak Ahok dengan KTP," ujar dia.
Jadi kendaraan alternatif
Amalia menambahkan, Teman Ahok mengumpulkan 1 juta data KTP dukungan sebagai salah satu kendaraan Ahok dalam mengikuti Pilkada DKI 2017.
"Teman-teman ini sudah menyiapkan kendaraan gratis dalam pilkada selanjutnya untuk Pak Ahok. Kami tetap berharap, usaha ini bisa menuai keberhasilan yang lebih besar," ucap dia.
Acara perayaan terkumpulnya 1 juta data KTP itu dihadiri Ahok. Kedatangan Ahok dalam acara itu sudah direncanakan sebelumnya.
Sebelumnya, Ahok berencana ingin menemui para relawan pendukungnya itu untuk membicarakan jalan yang akan ditempuh Ahok dalam mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017.
"Saya mesti tanya sama mereka, yang pasti dalam pikiran saya nih, saya ngomong dengan mereka, 'Anda mau saya jadi gubernur atau tidak?'. Kalau Anda (Teman Ahok) berniat saya jadi gubernur, Anda mau tempuh jalan susah apa jalan mudah?" kata Ahok di Balai Kota, Jumat 17/6/2016.
"Kalau jalan perseorangan, saya mesti tanda tangan puluhan ribu (formulir). Kalau (maju) pakai partai, saya cuma butuh tiga meterai. Nah, kamu mau tempuh yang mana," ujar Ahok.
(Baca juga: Terkumpulnya 1 Juta KTP dan Kesiapan "Teman Ahok" Bekerja Sama dengan Parpol)
Saat ini, ada tiga partai yang sudah mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok. Mereka adalah Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Tiga partai ini memenuhi syarat untuk mengusung Ahok sebagai bakal calon gubernur berdasarkan perolehan kursi partai tersebut di DPRD DKI Jakarta.
Sesuai peraturan, parpol atau gabungan parpol dapat mengusung sepasang calon kepala daerah sendiri dengan perolehan kursi di DPRD minimal 22 kursi. Sementara itu, Nasdem, Hanura, dan Golkar secara total memiliki 24 kursi.
Saat menghadiri acara deklarasi dukungan untuk Golkar, Ahok sempat menilai bahwa dukungan dari partai itu terhadapnya telah menunjukkan bahwa partai politik masih bisa dipercaya.
Ahok mengatakan hal itu untuk mengingatkan Teman Ahok yang sebelumnya sempat tidak yakin kepada partai politik.
"Ini menggembirakan. Teman Ahok kini melihat ada tiga partai yang mengerti suara rakyat," ujar Ahok.
(Baca juga: Ini Kesepakatan Ahok dan "Teman Ahok" Terkait Pilkada DKI 2017)
Selanjutnya, Ahok dihadapkan pada pilihan apakah akan ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen atau dengan menumpang kendaraan partai politik.
Adapun pendaftaran calon independen dijadwalkan pada 3-7 Agustus mendatang. Lantas, akankah Ahok mendaftarkan diri melalui jalur independen?