Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ericssen
Pemerhati Politik

Pemerhati Politik Amerika, Politik Indonesia, dan Politik Elektoral

Teman Ahok dan Amerikanisasi Politik Indonesia

Kompas.com - 21/06/2016, 08:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Jadi apakah Teman Ahok dikategorikan sebagai PAC atau Super PAC?

Secara harafiah gerakan relawan ini tidak termasuk kategori manapun karena PAC maupun Super PAC tidak mengumpulkan KTP atau di AS disebut signatures untuk meloloskan kandidat yang didukung.

Satu hal juga, Teman Ahok tidaklah melakukan penggalangan dana dalam rangka mendukung kampanye Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Seperti yang mereka nyatakan, gerakan relawan ini hanya menggalang dana dalam bentuk penjualan merchandise, tidak lebih untuk mendukung biaya operasional mereka.

Namun jika kita melakukan komparasi, satu hal yang tidak terbantahkan adalah Teman Ahok secara terbuka menyatakan dukungan ke kandidat tertentu seperti fungsi kampanye politik yang dilakukan oleh PAC maupun Super PAC.

Teman Ahok secara aktif mempromosikan Basuki baik secara lapangan maupun siber melalui social media mereka yang sangat aktif.

Tidak ketinggalan, poin krusial lain yang mirip adalah masalah independensi Teman Ahok yang masih menjadi isu kontroversial walau kedua belah pihak telah menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada “koordinasi” antara Graha Pejaten dan Balaikota.

Layaknya seperti Super PAC, terlihat ada warna abu-abu mengenai hubungan antara gerakan relawan dan Gubernur DKI sendiri.

Sebenarnya keabu-abuan ini disebabkan karena fenomena ini adalah sesuatu yang baru di tanah air. Di Amerika, PAC dan Super PAC yang sudah beraktivitas sebelum tahap kampanye resmi, memiliki regulasi yang jelas.

Selain itu, electoral campaign finance atau peraturan penggalangan dana kampanye juga terbukukan dengan baik prosedurnya.

Sementara itu, di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur bagaimanakah tahapan pra-kampanye sebelum pendaftaran calon mengenai apa yang boleh dan tidak boleh terutama dalam hal penggalangan dana.

Jadi jika ditanya kembali, apakah Teman Ahok adalah PAC, Super PAC atau tim sukses kampanye Ahok?  Jawabannya adalah abu-abu.

Kegiatan yang dilakukan sangatlah menyerupai tim sukses, namun karena belum adanya peraturan yang jelas, maka bisa dikatakan Teman Ahok adalah PAC maupun Super PAC yang masih malu-malu dan berhati-hati menjalankan aktivitasnya.

Layak disambut

Jika dipikirkan lebih dalam, kemunculan PAC atau Super PAC ala Indonesia ini sebenarnya layak disambut. Adanya sebuah gerakan relawan yang bersifat politik adalah fenomena sehat di demokrasi Indonesia yang masih muda ini.

Gerakan ataupun komite politik ini bisa menjadi alternatif ruang bagi rakyat untuk ikut berpartisipasi politik. Alangkah baiknya gerakan pra-kampanye seperti ini dapat diatur dalam sebuah regulasi resmi terutama perihal penggalangan dana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com