Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Jakarta, Mempercepat Layanan yang Manusiawi

Kompas.com - 22/06/2016, 11:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari ulang tahun ke-489, Jakarta masih memiliki kekurangan yang menjadi PR bersama untuk diperbaiki ke depan. Kekurangan yang harus diperbaiki adalah layanan publik yang manusiawi.

Pengamat tata kota Yayat Supriatna menilai, layanan yang manusiawi belum tercapai pada program revitalisasi kawasan kumuh. Pemindahan warga kalangan menengah ke bawah dari rumah mereka ke rumah susun baru sebatas pemindahan fisik semata.

"Ketika warga dipindahkan, prinsipnya hati harus senang. Bagaimana cara pendekatan kepada warga yang harus berdasarkan rasa keadilan dan musyawarah," kata Yayat saat dihubungi, Rabu (22/6/2016).

Dari pengalaman selama ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai tergesa-gesa dalam memindahkan warganya ke rumah susun sederhana sewa. Pemindahan warga sebatas memindahkan orang tanpa memperhitungkan lebih lanjut bagaimana kehidupan warga selanjutnya di sana.

"Meski menempati tanah negara, kondisinya mereka dari yang awalnya punya rumah jadi tidak punya rumah. Penting supaya tidak hanya fokus pada revitalisasi fisik, tapi juga revitalisasi ekonomi dan sosial," ucap Yayat.

Layanan yang manusiawi atau memanusiakan bisa dilihat dari berbagai aspek. Pada aspek transportasi, menurut Yayat, warga dilayani dengan manusiawi jika layanan transportasi semakin baik.

Contohnya adalah bus transjakarta. Beberapa hari ini, jalur bus transjakarta telah disterilkan sehingga laju bus lebih lancar dan mempersingkat waktu penggunanya. Hal itu dinilai sebagai bentuk layanan yang manusiawi.

"Lebih manusiawi lagi jika nanti ERP (Electronic Road Pricing) telah diterapkan dan pemasukan dari ERP bisa untuk subsidi angkutan umum sehingga warga enggak perlu bayar lagi. Saya pernah tanya ke Kadishub, katanya hal itu memungkinkan," ujar Yayat.

Kompas Video Surat Untuk Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com