JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir dua bulan terakhir ini penerapan pembatasan kendaraan roda empat dengan sistem satu mobil minimal berpenumpang tiga orang atau yang dikenal "three in one" dihapus.
Sebelumnya, kebijakan ini diterapkan di tiga jalan protokol, masing-masing di Jalan Thamrin, Sudirman, dan Gatot Subroto pada Senin-Jumat, tepatnya pada pukul 07.00-10.00 dan 16.30-19.00.
Pasca-penghapusan three in one, pengguna kendaraan roda empat dapat bebas melintas, kapan pun dan berapa pun penumpangnya. Sebagai imbasnya, terjadi peningkatan volume kendaraan di jalan-jalan protokol.
Penghapusan three in one rupanya turut berdampak terhadap kegiatan para pejabat. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun mengeluhkan penghapusan sistem ini.
(Baca juga: Wagub DKI Sebut Ada Sisi Positif "Three in One" Ditiadakan)
Saat menghadiri rapat paripurna istimewa HUT Ke-489 DKI Jakarta di Gedung DPRD, Rabu (22/6/2016), Tjahjo sempat menyindir soal kemacetan di Jakarta.
Menurut dia, butuh waktu berjam-jam untuk menempuh perjalanan yang sebenarnya dekat.
"Biasanya banyak mobil yang berjajar berhenti di sepanjang jalan. Biasa berbagai merek mobil, warna mobil, berjajar. Dari Jalan Sudirman ke Jalan Medan Merdeka Barat bisa dua jam. Betapa indahnya pemandangan. Dari Jalan Rasuna Said, 3 jam sampai ke Mampang. Indahnya," ujar Tjahjo.
Keluhan lain juga datang dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Menurut dia, kini dibutuhkan waktu 1-2 jam untuk sekadar menempuh perjalanan dari Jalan Sudirman ke kawasan Jalan Medan Merdeka.
Prasetio juga menyoroti separator busway di kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Kata Prasetio, arus kendaraan yang datang dari arah Jalan Sudirman ke Jalan MH Thamrin kerap terkunci ketika memasuki Bundaran HI.
Sebab, separator busway yang berada tepat di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Bundaran HI itu harus steril sehingga kendaraan selain transjakarta harus melaju di jalur umum.
Sementara itu, jalur umum di sana semakin sempit karena adanya proyek pembangunan MRT.
"Jadi kayak bottleneck, tahu enggak. Dikunci karena ada separator busway. Jadi dari yang jalurnya luas begitu masuk HI langsung sempit. Bisa sejam dua jam sendiri, Bos, buat ke Medan Merdeka," ujar Prasetio, di Gedung DPRD, Kamis (23/6/2016).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui bahwa penghapusan three in one menyebabkan adanya peningkatan volume kendaraan di jalan-jalan yang dulunya menjadi lokasi penerapan kebijakan tersebut.