Kemacetan yang terjadi dinilai tak lepas dari banyaknya proyek pembangunan di sekitar jalan protokol, seperti proyek MRT dan proyek simpang susun Semanggi.
"Kami juga mau bangun LRT (light rail transit), LRT sambung lagi tahun depan. Jadi tahun depan bisa tambah macet lagi," kata Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Meskipun mengakui jalan-jalan protokol kini lebih macet, Ahok menegaskan bahwa ia lebih memilih situasi tersebut ketimbang tak melaksanakan pembangunan apa pun.
"Kalau enggak kerjain apa-apa macet juga kan," ujar Ahok.
Selain itu, ia menegaskan, meski jalan-jalan protokol bertambah macet, lajur khusus transjakarta atau busway harus tetap diupayakan steril.
(Baca juga: Ahok: Minimal "Busway" Steril di Jalur "Three In One")
Selain untuk merangsang agar banyak orang naik transjakarta, menurut Ahok, busway yang steril juga berguna sebagai jalur evakuasi bagi ambulans ataupun mobil pemadam kebakaran.
"Saya pilih lebih macet enggak apa-apa deh, yang penting ada jalur evakuasi. Jadi kalau mau buru-buru, ada alternatif naik transjakarta. Saya juga kalau terburu-buru naik apa? Naik transjakarta," ucap Ahok.
"Makanya saya minta warga janganlah masuk ke jalur evakuasi," sambung dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan rencana jangka panjang untuk mengendalikan kendaraan di jalan-jalan protokol, yakni dengan menerapkan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Namun, sebelum ERP terealisasi, mereka akan menerapkan lebih dahulu sistem pelat ganjil-genap sebagai kebijakan transisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.