Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Akan Ditangkap, Pasutri Pembuat Vaksin Palsu Sempat Berdebat dengan Polisi

Kompas.com - 27/06/2016, 07:15 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina tak berkutik, saat penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menangkap mereka, Rabu (22/6/2016) pukul 21.00 WIB.

Pasangan suami-istri (pasutri) ini ditangkap atas pemalsuan vaksin balita yang mereka produksi di rumah tersebut.

Pasutri ini awalnya berkilah kepada penyidik saat rumah mereka di Perumahan Kemang Pratama Regency, Jalan Kumala 2 M29, RT 09/05, Bekasi Timur, Kota Bekasi diciduk. Namun mereka tak bisa mengelak, saat penyidik menemukan ribuan vaksin yang sudah terkemas dalam dus dengan posisi siap edar.

Komandan Regu Sekuriti setempat, Eko Supriyanto kepada wartawan mengungkapkan, awalnya belasan penyidik salah menyambangi rumah tersangka. Penyidik mendatangi rumah orang lain, yang posisinya hanya berjarak tiga rumah dari rumah tersangka.

"Kebetulan nama pemiliknya sama, Rita juga," ujar Eko pada Jumat (24/6/2016).

Eko mengatakan, penyidik mengetahui rumah tersangka dari informasi tersangka lain yang sudah ditangkap terlebih dahulu. Saat penggerebekan itu, kata Eko, penyidik membawa tersangka lain untuk menunjukkan rumah Hidayat dan Rita.

"Mungkin karena suasananya gelap, jadi ada kesalahan saat mengunjungi rumah tersangka," kata Eko.

Meski begitu, penyidik lalu bergegas ke rumah tersangka. Saat itu, rupanya Hidayat dan Rita baru tiba di rumah usai melaksanakan salat tarawih di masjid perumahan. Setibanya di sana, penyidik mengungkapkam maksud kedatangannya untuk menangkap mereka sambil menunjukkan surat penangkapan.

"Maksud bapak apa? Bapak jangan main-main dengan saya, jangan-jangan bapak yang menaruh barang di gudang saya," kata Rita kepada polisi.

Mendengar sanggahan tersangka, penyidik dengan santai menjawabnya. "Kami profesional bu. Kami masuk dalam keadaan tangan kosong dan hanya membawa surat penangkapan," ujar salah seorang penyidik.

Tanpa ada perdebatan yang sengit, penyidik satu per satu masuk ke dalam rumah tersebut. Rita tak berani mengelak lagi, ketika penyidik menemukan ribuan botol vaksin yang di simpan di ruang mushola dan kamar tidurnya.

"Nih bu, buktinya. Ibu tidak bisa mengelak lagi kan," kata penyidik itu.

Merasa belum puas, penyidik tersebut kemudian menampilkan salah satu tersangka yang tak lain adalah kurirnya. "Nih kurir ibu kan, mau mengelak gimana lagi?," katanya.

Melihat Rita dan Hidayat bergeming, penyidik kemudian menggelandang mereka ke dalam mobil berwarna hitam. Sementara penyidik lainnya, sibuk mengambil ribuan botol itu sebagai barang bukti ke dalam mobilnya.

"Total ada 36 kardus. Satu kardus aja isinya bisa puluhan. Kan botol vaksinnya kecil-kecil dan ada alat press untuk pengemasannya," jelas Eko.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com