JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk menyambut arus balik mudik Lebaran yang kembali ke Jakarta. Polisi memperkirakan puncak arus balik mudik terjadi pada H+2 dan H+3 Lebaran.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiono mengatakan, ada dua rute arus balik yang telah disiapkan strategi rekayasa lalu lintasnya.
Dua rute tersebut, yakni jalan tol poros Cikampek-Jakarta dan Arteri Cikarang-Bekasi.
Di rute tol poros Cikampek-Jakarta, akan dilakukan rekayasa lalu lintas berupa contra flow kalau terjadi kepadatan, khususnya di rest area.
Kepadatan kerap terjadi akibat banyaknya pengendara yang menggunakan fasilitas rest area.
"Tentunya kita juga ada titik yang perlu lakukan rekayasa-rekayasa, misalnya di rest area kilometer 62 itu nanti kalau terjadi kepadatan kita akan buka di kilometer 65 sampai 60, untuk contra flow," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/7/2016).
Kemudian di rest area kilometer 52, akan dibuka contra flow mulai kilometer 55-50 kalau terjadi kepadatan. Di rest area kilometer 42, juka akan dibuka contra flow dari kilometer 50-39 kalau terjadi macet.
"Karena memang biasanya di situ, orang istirahat bikin macet, ada perlambatan-perlambatan kendaraan dan kemudian parkir penuh. Makanya kenapa kita lakukan contra flow ya karena itu," ujar Awi.
Pengamanan lalu lintas juga dilakukan di Gerbang Utama Cikarang, yang pada arus balik bisa dari arah Cikampek ke Jakarta berpotensi macet.
"Itu (juga) yang kita bisa buka untuk contra flow dari kilometer 30 menuju 28 itu kita bisa lakukan rekayasa," ujar Awi.
Kepolisian mengimbau, para pemudik arus balik bisa memilih waktu pulang dari daerah yang tepat untuk menghindari terjebak macet misalnya di daerah Brebes atau Cirebon.
"Yang perlu diwaspasai H+3 minggu malam untuk para pemudik juga harus pandai (memilih waktu), jangan sampai terjebak kemacetan seperti di Brebes ataupun Cirebon," ujarnya.