Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter RS Pengguna Vaksin Palsu yang Dipukul Orangtua Pasien

Kompas.com - 19/07/2016, 06:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Saya juga paham bagaimana rasanya menjadi orangtua," begitu penggalan kalimat yang diungkapkan dari salah satu dokter di sebuah rumah sakit ketika berbincang dengan Kompas.com, Senin (18/7/2016) malam.

Rumah sakit tersebut merupakan salah satu dari belasan rumah sakit yang menurut daftar BPOM memakai vaksin palsu.

Dokter berkacamata itu mengungkapkan, awalnya dia dengan beberapa perwakilan rumah sakit diundang oleh BPOM pada Kamis (14/7/2016) lalu.

Di sana, mereka diinformasikan seputar peredaran vaksin palsu yang sedang marak belakangan ini.

(Baca juga: IDI Sebut Dokter Hanya Korban Kasus Vaksin Palsu)

Setelah kembali dari BPOM pada Kamis malam, dia bersama rombongan menemui sekumpulan orang yang ingin meminta penjelasan di halaman rumah sakit.

Kumpulan orang tersebut mengaku telah mendapatkan informasi bahwa rumah sakit tempat dokter itu bekerja diberitakan memakai vaksin palsu.

"Datang-datang saya juga kaget, orang ini mau apa, gitu? Mereka langsung mengatakan bahwa saya menggunakan vaksin palsu. Saya saja baru dari BPOM, kenapa saya dibilang menggunakan vaksin palsu?" kata dokter itu.

Dia yang saat itu belum mengetahui apa-apa pun curiga bahwa memang benar rumah sakit yang menjadi tempatnya bekerja itu menggunakan salah satu jenis vaksin palsu.

Menurut sang dokter, selama ini pihak rumah sakit membeli vaksin dari seorang rekanan yang biasa disebut sebagai pihak ketiga.

Namun, jenis vaksin yang palsu itu belum sempat beredar ke masyarakat. Dokter itu pun mulai menjelaskan satu per satu kepada orangtua pasien yang mendatanginya.

Ada juga yang sampai memarahi dia, tetapi pria paruh baya itu tetap berusaha memberikan penjelasan terbaiknya dan memastikan tidak ada anak-anak yang terdampak vaksin palsu tersebut.

(Baca juga: BPOM Temukan Vaksin Palsu di RSIA Mutiara Bunda)

Kemarahan dan kepanikan orangtua pasien terus berlanjut hingga keesokan harinya, Jumat (15/7/2016).

Sang dokter menuturkan, sebagian besar orangtua pasien yang sudah menerima penjelasan terlihat lebih tenang.

Akan tetapi, tidak lama kemudian, tepatnya pada Jumat sore, ada beberapa orangtua pasien lagi yang mendatangi dokter itu.

Salah satu orangtua pasien terlihat emosi dan langsung memukul serta memperlakukan sang dokter dengan kasar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Seperator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Seperator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com