"Pas saya keluar, ada orang emosi memukul saya. Saya dipukul dan diludahi. Saya terima (perlakuan) itu. Saya tahu dia sempat cerita kalau anaknya anak tunggal dan dia juga susah dapat anak," tutur sang dokter.
(Baca juga: Mencurigakan, Vaksin Habis Jadi Alasan Rumah Sakit Beli Vaksin Palsu)
Dokter tersebut enggan menjelaskan lebih lanjut apakah dia melaporkan hal yang dialaminya ini kepada kepolisian.
Ketika Kompas.com mengajak berbincang lagi, dokter itu mulai terdiam sambil menangis.
"Nanti saja lagi (tanyanya), nanti saja ya," ucap dia.
Pihak rumah sakit kini sedang fokus untuk mendata pasien mereka dalam rangka melaksanakan vaksin ulang.
Para dokter di sana juga masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan untuk menyikapi peredaran vaksin palsu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.