Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cagub DKI, PDI-P Akan Dengarkan Saran Jokowi

Kompas.com - 21/07/2016, 20:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan mendengar masukan Presiden Joko Widodo perihal bakal calon gubernur yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal ini diungkapkan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Ibu Ketum (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) akan mendengar (masukan) dari Presiden RI terkait hal ini," kata Hasto di kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Menurut Hasto, hubungan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah pusat harus berjalan baik. Pilkada DKI Jakarta, lanjut dia, mendapat perhatian sangat luas dari masyarakat Indonesia.

Selain ibu kota, Jakarta juga merupakan pusat dinamika perpolitikan Indonesia.

"DPP PDI-P pun menaruh perhatian cukup besar kepada proses pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Pilkada DKI Jakarta akan menjadi representasi pilkada di daerah lain se-Indonesia," kata Hasto.

Dia mengatakan, PDI-P tidak hanya menyiapkan calon pemimpin ibu kota saja. Partai itu juga menyiapkan program-program pembangunan yang mewakili keberagaman.

"Jakarta menjadi kota yang ramah terhadap tiap warga negara, serta menyiapkan pemimpin yang mampu mengatasi permasalahan kemacetan dan kemiskinan," kata Hasto.

DPP PDI-P sebelumnya melakukan fit and proper test terhadap 27 orang yang mendaftar pada penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta. Beberapa orang yang mengikuti penjaringan PDI-P DKI Jakarta adalah  Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, dan Benny Mokalu.

PDI-P kemudian memilih enam nama dari 27 nama yang mengikuti tes dan keenam nama itu akan dilaporkan kepada Megawati.

PDI-P memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarta. Hanya partai berlambang banteng moncong putih itu yang bisa mengajukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com