Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Dianggap Mengadu Domba Jokowi dengan Risma, Ahok Bilang "Sorry"

Kompas.com - 02/08/2016, 13:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan permintaan maaf jika ucapannya dianggap telah mengadu domba Presiden Joko Widodo dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Menurut Ahok, dia sudah sempat meminta wartawan mengecek lebih dahulu kebenaran ucapannya terkait omongan Tri Rismaharini atau Risma pada masa lalu.

"Kan aku udah ngomong, cek dong, mungkin aku salah. Kalau salah, ya sorry," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Senin kemarin, Ahok menyatakan bahwa Risma pernah membandingkan dirinya dengan Presiden Joko Widodo. Ahok mengatakan hal itu saat menanggapi mulai banyaknya dukungan terhadap Risma agar maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Ahok menegaskan kemarin bahwa dirinya menyambut jika Risma ingin maju sebagai calon gubernur DKI.

"Apalagi, seingat saya, Bu Risma pernah ngomong, coba nanti dicek, 'Kan Surabaya lebih besar daripada Solo. Wali Kota Solo bisa jadi presiden, masa Wali Kota Surabaya enggak bisa.' Semua orang punya pikiran yang bebas. Bagi saya, orang Jakarta akan diuntungkan, pilihan banyak," kata Ahok kemarin.

(Baca: Kata Ahok soal Dukungan Masyarakat kepada Risma.)

Pernyataan Ahok itu kemudian membuat DPC PDI-P Surabaya berang. Menurut Wakil Ketua DPC PDI-P Didik Prasetiyono, pernyataan tersebut tidak pantas dilontarkan seorang gubernur.

Didik menilai pernyataan Ahok seperti berupaya mengadu domba Risma dengan Jokowi.

"Pak Ahok tidak seharusnya berusaha mengadu domba dua kader PDI-P, yakni Ibu Risma dan Presiden Joko Widodo," kata Didik.

Soal nama Risma dicalonkan sebagai cagub DKI, Didik mengatakan, hal itu merupakan wewenang DPP PDI-P dan merupakan hak prerogatif Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarno Putri.

"Lebih baik Pak Ahok bekerja membangun Jakarta, tidak usah bikin gaduh," kata Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com