Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan "Bonek" Tunggu Menpora di Stadion Tugu

Kompas.com - 02/08/2016, 14:26 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ratusan pendukung Persebaya Surabaya, bonek, menunggu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang berjanji menemui mereka di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Selasa (2/8/2016).

Koordinator bonek, Andi Peci, mengatakan, ratusan suporter Persebaya yang bermalam di Stadion Tugu menunda rencana mendatangi Gedung Kemenpora karena dijanjikan akan ditemui di stadion tersebut.

"Kemarin mau ke Senayan, tapi Menpora menjanjikan mau kemari," ujar Andi, di Stadion Tugu.

Andi menegaskan, jika Menpora mengingkari janjinya untuk menemui mereka, maka ratusan bonek akan mendatangi Gedung Kemenpora dengan berjalan kaki. Andi mengatakan, saat bertemu Menpora, bonek akan meminta agar klub Persebaya Surabaya disertakan dalam kompetisi resmi untuk musim depan.

"Tidak menunggu besok pagi, nanti malam buktikan perlawanan arek-arek Suroboyo, malam ini kami akan mendatangi Menpora. Kalau mereka tidak punya etika, tak jadi datang kemari," ujar Andi.

Selain itu, ratusan bonek juga berencana datang ke KLB PSSI di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Rabu (3/8/2016), untuk menuntut hal yang sama.

Namun, jika nantinya Menpora ataupun PSSI tidak memenuhi permintaan itu, ratusan bonek tersebut berencana berdemonstrasi di depan Istana Merdeka.

"Nanti kami akan serentak ke Istana, kami akan bertahan di Jakarta sampai Persebaya diakui oleh negara dan PSSI," ujar Andi.

Kompas TV Ratusan Polisi Siap Kawal Bonek Berunjuk Rasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com