Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Kemenhub Tampung Keluhan Sopir Taksi "Online"

Kompas.com - 03/08/2016, 14:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Angkutan Direktorat Jenderal Angkutan Darat Kementerian Perhubungan, Cucu Mulyana, dan Wakil Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menemui ratusan pengemudi taksi dalam jaringan (daring) atau online yang berdemonstrasi di MGK Mall, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016). Kedua pejabat dan jajarannya itu mengajak para sopir berdialog.

Koordinator Advokasi Community Car Online (CCO) Adriawal Simanjuntak mewakili ratusan sopir taksi online menyampaikan beberapa keberatan, khususnya masalah aturan bagi sopir taksi online dan juga soal razia petugas. Andriawal menyayangkan mengapa Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek, yang baru bulan Oktober 2016 berlaku, tapi para sopir taksi online sudah dirazia.

"Mengapa banyak razia, sedangkan ini masih sosialisasi dan berlakunya bulan Oktober?" tanya Andriawal kepada Cucu.

Andriawal juga mempertanyakan aturan mengenai sopir taksi online yang harus mengubah SIM-nya menjadi SIM umum. Sementara kendaraan mereka adalah kendaraan pribadi dengan pelat hitam.

"Undang-Undang Lalu Lintas menyatakan bahwa SIM A umum adalah kendaraan umum, jadi rancu lagi di apakah pelat hitam itu mobil pribadi atau angkutan umum," ujar Andriawal.

Ia juga menyampaikan, aturan mengenai kewajiban taksi online mengikuti uji KIR sangat merugikan para sopir.

"Masalah KIR, kita yang di online sudah bayar Rp 20 juta untuk asuransi, seandainya itu di KIR, akan batal (asuransinya)," ujarnya.

Menanggapi aspirasi para sopir taksi online itu, Cucu mengatakan bahwa Permenhub Nomor 32 Tahun 2016 justru dibuat agar taksi online memiliki aturan operasional.

"Jadi kalau kita ketahui dengan PM 32 itulah keberadaan Uber, Go Car dan Grab Car itu menjadi eksis. Itu sebenarnya," ujar Cucu.

Maka dari itu, Cucu mengajak para sopir taksi online menunjuk perwakilannya untuk berdiskusi. Semua usulan, kata Cucu, menurutnya dapat ditampung, agar pihaknya juga bisa menyampaikan ke operator aplikasi dan Menteri Perhubungan.

"Makanya saya minta dari pengurus bapak-bapak wakilkan lima orang, biar kita bisa diskusi bersama," ucapnya.

Cucu menambahkan, soal razia dari Dishub DKI, dirinya akan berbicara dengan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah.

"Pak Kadis lagi dinas luar kota, nanti begitu dia datang saya akan bicara baik-baik," ujarnya.

Kompas TV Petugas Gabungan Razia Taksi Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com