Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Nelayan Akibat Kegiatan di Pulau Reklamasi F, I dan K

Kompas.com - 04/08/2016, 17:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menjadi saksi untuk gugatan terhadap surat keputusan pemberian izin untuk reklamasi pulau F, I dan K, nelayan yang biasa melaut di rute yang akan dibangun pulau itu Zelvi Edi Asmara mengatakan air laut kerap berubah warna.

Ia mengatakan, kadang air menjadi warna putih seperti susu atau menjadi merah. Kejadian tersebut disebutnya berdampak pada hasil tangkapan ikan.

"Air laut itu berubah jadi merah seperti darah. Nah yang lebih parah lagi air laut seperti susu, putih," kata Zelvi, di ruang sidang PTUN Jakarta, di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (4/8/2016).

Namun, Zelvi tidak tahu asal limbah tersebut dari mana. Hanya, sepengetahuannya Pulau F, I dan K memang belum dibangun.

"Saya kurang tahu dari mana, karena fokus saya mencari ikan. Yang jelas ini limbah karena waktu berubah warna jadi putih itu ikan pada mati," ujar Zelvi.

Zelvi mengatakan, wilayah tangkapan ikannya mulai dari Pulau Cipir sampai wilayah Tanjung Priok. Rute itu melewati kawasan yang rencananya bakal dibangun pulau F, I dan K.

Bagi Zelvi, kalau pulau itu jadi dibangun, akan mengganggu mata pencahariannya. Sebab, tempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi yang akan dibangun Pulau F.

Jalur keluar kapalnya untuk melaut diperkirakan bakal terganggu. Sedangkan Pulau I dan K, menjadi lokasi tangkapan ikan.

Zelvi mengatakan, pengerjaan Pulau G saja sudah mengganggu nelayan mencari ikan. Pulau G juga berdekatan dengan tempat tinggalnya.

Bagi Zelvi, pembangunan ketiga pulau itu akan berdampak pada mata pencahariannya sebagai nelayan.

"Setelah reklamasi, jangankan untuk nabung. Untuk kebutuhan saya saja enggak nutup. Istri saya yang dulu enggak jualan, sekarang mesti jualan (buat nambah penghasilan)," ujar Zelvi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com