Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Akhirnya, Pilkada DKI 2017 Tak Diikuti Calon Independen

Kompas.com - 09/08/2016, 10:06 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 dipastikan tanpa calon perseorangan atau calon independen. Batas waktu penyerahan syarat administrasi calon perseorangan sudah ditutup sejak Minggu (7/8/2016).

"Dipastikan Pilkada DKI 2017 tanpa calon independen," kata Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Sumarno, Senin (8/8/2016).

Sejak 3-7 Agustus, KPU membuka kesempatan bagi bakal calon gubernur yang ingin menyerahkan data KTP sebagai syarat untuk bisa maju pilkada melalui jalur independen.

Untuk bisa lolos verifikasi administrasi, bakal calon gubernur independen harus bisa menyerahkan data KTP dengan jumlah minimal 532.213 data KTP.

Drama calon independen

Padahal, sejak awal, Pilkada DKI 2017 diprediksi akan diikuti oleh minimal satu calon independen. Pencalonan gubernur dan wakil gubernur independen dalam Pilkada DKI menarik perhatian sejak "Teman Ahok" mengumpulkan data KTP. Hal itu dilakukan Teman Ahok untuk membawa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju Pilkada lewat jalur perseorangan.

Teman Ahok melalui banyak kisah selama sekitar satu tahun mengumpulkan KTP dukungan. Mereka mulai mengumpulkan KTP pada 15 Juni 2015. Ketika itu, KTP yang berhasil mereka kumpulkan hanya sekitar 1.400 KTP dalam sebulan.

Setelah itu, Teman Ahok mulai membuka booth di beberapa mal, membuat akun Facebook, membuat video, sampai menggelar acara "Piknik Senja" bersama sejumlah artis-artis Ibu Kota.

Serangkaian kegiatan itu membuat Teman Ahok semakin dikenal. Mereka mampu mencapai target minimal KTP yang dibutuhkan pada Desember 2015. Pada Januari 2016, pertama kalinya Ahok mengundang Teman Ahok makan siang di Balai Kota.

Lalu pada Maret 2016, mereka mengulang pengumpulan KTP dari nol karena polemik nama wakil gubernur. Ketika itu, nama wakil gubernur yang masih kosong dalam formulir menjadi persoalan. Bersamaan dengan itu, satu per satu partai politik mulai memberikan dukungan untuk Ahok.

Dalam proses pengumpulan data KTP, Teman Ahok juga sempat mengajukan judicial review atas revisi UU Pilkada yang dinilai menyulitkan calon perseorangan.

Sampai akhirnya, Minggu (19/7/2016), menjadi hari yang spesial untuk Teman Ahok. Hal ini karena 1 juta data KTP akhirnya terkumpul pada hari itu. Tapi, 1 juta data KTP bukan jaminan. Pada akhirnya Ahok memilih jalur partai politik, bukan perseorangan, sebagai kendaraan untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com