Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Akhirnya, Pilkada DKI 2017 Tak Diikuti Calon Independen

Kompas.com - 09/08/2016, 10:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Pendaftaran Calon Independen Pilkada DKI Ditutup

Calon independen yang gagal

Awalnya, tidak ada yang menyangka akan ada orang lain yang ingin mendaftar calon perseorangan setelah Ahok memutuskan maju lewat parpol. Nyatanya, beberapa orang datang ke KPU dan menyampaikan niat maju lewat jalur perseorangan.

Pakar Ekonomi Ichsanuddin Noorsy menyerahkan data KTP sebagai syarat maju dalam pilkada ke Kantor KPU DKI pada Minggu (7/8/2016). Ia datang bersama mantan Ketua Umum Serikat Pekerja PT PLN, Ahmad Daryoko.

Keduanya datang dengan membawa sembilan dus berisi data KTP serta formulir dukungan. Tim suksesnya sempat menyebut jumlah formulir serta fotokopi KTP dukungan yang diserahkan kepada KPU DKI Jakarta berjumlah sekitar 600.000.

Jika benar, jumlah tersebut melebihi persyaratan minimal yang ditetapkan bagi calon independen. Namun, Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno menyebut data KTP yang dimiliki Ichsanuddin hanya sekitar 19.505.

Padahal jumlah minimal yang disyaratkan adalah 532.213 data KTP. Sehingga, Ichsanuddin dan Ahmad Daryoko gagal maju lewat jalur perseorangan.

"Jadi dukungannya tak memenuhi syarat minimal," kata Sumarno.

Selain Ichsanuddin-Daryoko, beberapa pasangan bakal calon independen yang terpantau sempat datang ke KPU adalah Ahmad Taufik dan Mujtahed Hashem. Keduanya datang pada Kamis (4/8/2016). Namun keduanya bukan datang untuk menyerahkan dukungan, melainkan bertanya soal syarat penyerahan berkas dukungan.

Selain itu, ada pula pasangan Muhammad "Eki Pitung" Rifki-Balia Reza yang datang pada Minggu (7/8/2016) pagi. Keduanya datang tanpa membawa data KTP. Saat datang, Eki sempat menyebut pihaknya tengah mempersiapkan berkas dukungan dan berjanji akan datang kembali pada sore harinya.

Pasangan terakhir yang datang ke Kantor KPU adalah Jamaludin Amran-Armen Rustam Effendi yang datang dua menit menjelang ditutupnya waktu penyerahan berkas. Keduanya datang tanpa membawa berkas.

Menurut Jamaludin, kedatangannya ke Kantor KPU disebabkan adanya niat maju menjadi calon gubernur DKI untuk mewakili warga asli Betawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com