Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Macet Parah, Begini Kondisi Area Kedatangan T3 New Soekarno-Hatta

Kompas.com - 11/08/2016, 20:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah sempat mengalami macet parah pada Selasa (9/8/2016) lalu, area kedatangan Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (11/8/2016) sore, masih padat. Bedanya, sejumlah cone dan petugas pada sore ini sudah berjaga di lokasi sembari mengatur arus lalu lintas di sana.

Pantauan Kompas.com, kepadatan mulai terjadi dari jalan menurun ke area kedatangan, tepatnya setelah persimpangan antara jalur kedatangan di sebelah kiri dan jalur keberangkatan di sebelah kanan.

Kendaraan hanya dapat berjalan sekitar dua kilometer per jam. Penyebab kepadatan pertama karena ada pertemuan arus kendaraan di sebelah kiri yang juga mengarah ke area kedatangan. Jika pada Rabu (10/8/2016) malam masih banyak yang parkir di badan jalan, sore ini sudah tidak ada kendaraan yang parkir di sana.

Beberapa titik di badan jalan sebelah kiri terlihat memang disediakan untuk titik angkut taksi premium, salah satunya Golden Bird. Area di sana dikosongkan dan diberi pembatas oleh cone oleh sejumlah petugas aviation security.

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Sejumlah pemilik mobil memilih parkir di badan jalan usai area kedatangan Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (11/8/2016). Banyaknya mobil yang parkir membuat antrean kendaraan di sepanjang area kedatangan tersendat dan mengular.

Kepadatan terus terjadi sepanjang area kedatangan hingga ujung bangunan terminal. Selepas dari kawasan itu, arus lalu lintas kembali lancar.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo menuturkan, kemacetan disebabkan oleh sebagian besar kendaraan yang parkir di badan jalan tersebut. (Baca: Pengoperasian Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta Dinilai Dipaksakan)

Kendaraan pribadi yang parkir tambah memenuhi badan jalan karena di area itu juga digunakan sebagai tempat taksi dan bus damri mengangkut penumpang.

"Terkait dengan kepadatan di arrival, memang di hari pertama kami tidak mengantisipasi dengan menambah jumlah petugas dari kepolisian maupun aviation security. Kami memang berharap, mobil-mobil yang menjemput parkir di gedung parkir. Tapi, kenyataannya, mobil ditaruh begitu saja di sana, lalu ditinggal kabur," kata Djoko kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2016).

Kompas TV Ini Operasional Baru Bandara Soetta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com