Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Sekolah: Gloria Tetap Tegar dan Masih Punya Harapan Ikut Paskibraka

Kompas.com - 16/08/2016, 11:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Kepala Sekolah SMA Islam Dian Didaktika Depok, Pratik Murwatno, mengatakan, siswinya Gloria Natapradja Hamel (16) terlihat tegar saat bertemu Menteri Pemuda dan Olahrga Imam Nahrawi.

Gloria masih punya keinginan untuk ikut bertugas menjadi Paskibraka di upacara kemerdekaan di Istana besok.

"Saya sangat terharu dan sedih, tapi anaknya tegar. Mungkin dia sedih, tapi dia bisa tutupi. Untuk anak seusia dia, dia luar biasa," kata Pratik saat ditemui Kompas.com di sekolahnya di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/8/2016).

Pratik yang mengetahui masalah yang dihadapi siswinya itu menemui langsung Gloria di Cibubur kemarin. Pratik mengaku sempat memberi semangat kepada siswi kelas XI sekolahnya itu.

"Saya bilang tetap semangat, kamu yang terbaik dan semua berserah kepada Allah, karena Allah yang mengatur ini semua," ujar Pratik.

Gloria saat pertemuan itu menyatakan akan melalui semua kejadian yang dihadapinya ini. Gloria juga mensyukuri Menpora sudah berusaha membantu untuknya. Ia masih punya harapan untuk ikut bertugas jadi Paskibraka di 17 Agustus 2016 besok.

"Pengibaran kan masih lusa, siapa tahu ya, mungkin masih ada titik harapan," ujar Gloria, kemarin.

Pratik menceritakan, Gloria termasuk tiga siswa yang dikirim sekolahnya pada April atau Mei 2016 lalu untuk diseleksi menjadi Paskibraka. Di tingkat Kota Depok, Gloria lolos melewati dua temannya, dan dikirim ke tingkat Provinsi Jawa Barat.

Ternyata, Gloria lolos dari tingkat provinsi ke tingkat pusat. Menurut Pratik, Gloria sedianya yang akan menjadi pembawa bendera pada upacara kemerdekaan besok. Tiga minggu belakangan, dia sudah mengikuti karantina di pusat pelatihan Paskibraka di Cibubur.

Namun, belakangan Gloria tersandung masalah kewarganegaraan membuatnya gugur jadi anggota Paskibraka. Pasalnya, Gloria memiliki paspor Prancis. Ayah Gloria memang berkewarganegaraan Prancis sementara ibunya merupakan WNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com