Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Gedung Joang, Djarot Ceritakan Memanasnya Situasi Jelang Proklamasi Kemerdekaan

Kompas.com - 16/08/2016, 21:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan panasnya suasana detik-detik proklamasi diucapkan oleh Soekarno.

Dengan nada tinggi menggebu-gebu, Djarot mengatakan, saat itu Indonesia tengah dijajah oleh Jepang.

"Di tempat ini 71 tahun yang lalu, suasana mencekam sangat memanas dan membara. Ini menjadi pelajaran buat kita semua," kata Djarot, saat melaksanakan kegiatan "Napak Tilas Proklamasi" di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2016).

Dia menjelaskan, saat itu para pemuda mendesak Soekarno beserta Mohammad Hatta untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan. Para pemuda yang mendesak Soekarno-Hatta seperti Wikana dan Sukarwi. Namun Soekarno dan Hatta menolak permintaan para pemuda tersebut.

"Apa kata Bung Karno? Beliau bilang, tidak bisa. Bukan karena Bung Karno takut atau tidak siap, tapi karena sudah dibentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)," kata Djarot.

Pada akhirnya, para pemuda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Di sana, lanjut dia, Soekarno kembali menegaskan bahwa kemerdekaan harus benar-benar merupakan kehendak seluruh bangsa Indonesia.

Kemerdekaan tidak boleh tercipta dari paksaan. Kembali ke Jakarta, Soekarno dan Hatta dibantu Laksamana Maeda, untuk merumuskan naskah proklamasi.

"Saat itu kemerdekaan diproklamirkan pada bulan puasa, 17 Ramadhan. Marilah kita semua berkaca pada kejadian masa lalu agar mengisi hari-hari dengan penuh kearifan," kata Djarot. (Baca: "Soekarno-Hatta" Ikuti Napak Tilas Proklamasi di Gedung Joang 45)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com