Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 72 Jaringan Narkoba di Indonesia, Berapa Nilai Asetnya?

Kompas.com - 19/08/2016, 16:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) memetakan ada 72 jaringan narkoba di Indonesia. Hal tersebut pernah diungkapkan oleh Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso.

Lantas berapa nilai aset dari 72 jaringan itu? Deputi Bidang Pemberantasan Narkoba BNN, Inspektur Jenderal Arman Depari, mengatakan, jika asumsi satu jaringan menghasilkan uang Rp 1 triliun per tahun dari bisnis haram itu, maka aset 72 jaringan narkoba itu bisa mencapai Rp 72 trilun per tahun.

"Kalau ada 72 jaringan, uang operasi di Indonesia kalau satu jaringan menghasilkan Rp 1 triliun saja, mereka akan menghasilkan Rp 72 triliun per tahun," kata Arman dalam jumpa pers di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (19/8/2016).

Sebagai perbandingan, aset jaringan narkoba yang dipimpin bandar besar Pony Tjandra dari hasil penelusuran Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan BNN mencapai Rp 2,8 triliun. Penelusuran itu temuan sejak tahun 2014-2015.

Arman mengungkapkan, hasil penelitian BNN bersama Universitas Indonesia, belanja narkotika di Indonesia rata-rata per tahun mencapai Rp 73 triliun.

BNN telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya untuk menjerat tersangka dan bandar narkoba, tidak hanya tindak pidana narkobanya saja, tetapi sekaligus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Langkah dilakukan agar para pelaku jera dan tidak lagi dapat melakukan kejahatan narkobanya meski sudah berada di dalam penjara.

"Penyelidikan money laundering mutlak harus kami lakukan," ujar Arman.

Terkait penyelidikan 72 jaringan narkoba itu, Direktur Kerja Sama dan Humas PPATK Brigjen Firman Santiabudi belum dapat mengukapkan temuan soal TPPU.

Firman menyatakan, PPATK memang menelusuri aliran dana mencurigakan dari sebuah transaksi. Namun sebelum ada data pelengkap dari instansi penegak hukum lainnya, belum akan ketahuan aliran dana mencurigakan itu terkait kejahatan apa.

"Di transaksi mencurigakan tidak disebutkan untuk apa. Harus ada kombinasi data lain, uang apa, makanya kami kerja sama dengan intansi lain," kata Firman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com