Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Patungan hingga Berutang Rp 23 Juta untuk Perbaiki Tanggul Kali Bekasi

Kompas.com - 23/08/2016, 15:21 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Perumahan Pondok Mitra Lestar (PML), Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, berutang hingga puluhan juta rupiah ke toko material untuk memperbaiki tanggul Kali Bekasi.

Mereka terpaksa melakukan hal itu karena merasa diacuhkan oleh pemerintah yang tidak pernah memperbaiki tanggul di dekat permukimannya.

Pengurus Paguyuban Rukun Tetangga Perumahan PML, Zani menuturkan, warga sudah berupaya mengumpulkan dana sebanyak Rp 17,5 juta. Dana tersebut, kata Zani, dikumpulkan selama satu bulan pada Juli 2016 lalu.

Zani mengatakan, saat proses perbaikan rupanya biaya yang diperlukan mencapai Rp 40 juta. Untungnya, pihak toko material yang menyuplai bahan bangunan berkenan diutang warga. Oleh karena itu, utang warga PML kini ke toko material mencapai Rp 23 juta.

"Kami terpaksa mengambil bahan bangunan karena untuk mempercepat perbaikan tanggul," kata Zani, Selasa (23/8/2016).

Dia mengatakan, besaran uang yang disumbang oleh tiap warga bervariasi, tergantung kemampuannya. Ada yang menyumbang Rp 500.000 per Kepala Keluarga (KK), Rp 1 juta dan Rp 2 juta.

Namun, dari 450 KK di 15 RT setempat, tidak semua warga yang menyumbang. Mereka yang menyumbang adalah yang menginginkan agar pondasi tanggul tetap kuat.

Zani menjelaskan, panjang tanggul Kali Bekasi yang bersinggungan dengan Perumahan PML mencapai 2 kilometer. Setelah ditelusuri warga, kata dia, setidaknya ada 23 titik tanggul yang mengalami kerusakan seperti jebol, terbelah hingga pondasinya ambles.

Akibat kejadian ini, tambah dia, perumahan PML kerap terendam banjir setinggi 70 cm atau sepinggang orang dewasa. Banjir ini dipicu karena adanya peningkatan debit air di Kali Bekasi.

Soalnya kali tersebut merupakan pertemuan aliran air antara Kali Cileungsi dengan Kali Cikeas.

"Kerusakan tanggul tersebut terjadi akibat abrasi dan benturan aliran Kali Bekasi saat debit air kiriman dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat," katanya.

Dia menjelaskan, teknis perbaikan tanggul difokuskan pada penguatan pondasi dengan cara menggali tanah di bagian bawah tanggul sedalam 40 centimeter. Setelah itu, dipasang tiang penahan tanggul dan dilakukan pengecoran oleh delapan pekerja.

Sayangnya kegiatan perbaikan tanggul secara swadaya yang dimulai pada 20 Juli 2016 itu terpaksa terhenti sejak Sabtu (20/8/2016) lalu karena kekurangan anggaran.

"Kalau dihitung, utang warga PML mencapai Rp 23 juta lebih untuk pembayaran pasir, semen, rangka besi dan limbah beton," ujarnya.

Zani bersama 14 pengurus RT mengaku tengah mengupayakan kembali penggalangan dana tambahan agar pengerjaan tanggul dapat dilanjutkan.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Arief Maulana, menargetkan, pengerjaan fisik perbaikan tanggul Kali Bekasi di PML akan dimulai awal September 2016. Dia menyebut, pemenang proyeknya adalah PT Jatisibu Karya Anugerah dengan nilai Rp 2,8 miliar lebih.

"Dana tersebut untuk pembangunan dan penguatan tanggul serta perbaikan pintu air Kali Bekasi di Perumahan PML. Selain itu, kita juga akan mengganti dan menambah sejumlah pintu air yang sempat rusak akibat diterjang banjir," kata Arief. (Fitriyandi Al Fajri)

 

BEKASI-Warga Perumahan Pondok Mitra Lestar (PML), Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi nekat berutang hingga puluhan juta rupiah ke toko material untuk memperbaiki tanggul Kali Bekasi. Mereka terpaksa melakukan hal itu karena merasa diacuhkan oleh pemerintah yang tidak pernah memperbaiki tanggul di dekat permukimannya.

Pengurus Paguyuban Rukun Tetangga Perumahan PML, Zani menuturkan, warga sudah berupaya mengumpulkan dana sebanyak Rp 17,5 juta. Dana tersebut, kata Zani, dikumpulkan selama satu bulan pada Juli 2016 lalu.

Zani mengatakan, saat proses perbaikan rupanya biaya yang diperlukan mencapai Rp 40 juta. Untungnya, pihak toko material yang menyuplai bahan bangunan berkenan diutang warga. Oleh karena itu, utang warga PML kini ke toko material mencapai Rp 23 juta.

"Kami terpaksa mengambil bahan bangunan karena untuk mempercepat perbaikan tanggul," jelas Zani pada Selasa (23/8/2016).

Dia mengatakan, besaran uang yang disumbang oleh tiap warga bervariasi, tergantung kemampuannya. Ada yang menyumbang Rp 500.000 per Kepala Keluarga (KK), Rp 1 juta dan Rp 2 juta. Namun dari 450 KK di 15 RT setempat, tidak semua warga yang menyumbang. Mereka yang menyumbang, adalah yang menginginkan agar pondasi tanggul tetap kuat.

Zani menjelaskan, panjang tanggul Kali Bekasi yang bersinggungan dengan Perumahan PML mencapai 2 kilometer. Setelah ditelusuri warga, kata dia, setidaknya ada 23 titik tanggul yang mengalami kerusakan seperti jebol, terbelah hingga pondasinya ambles.

Akibat kejadian ini, tambah dia, perumahan PML kerap terendam banjir setinggi 70 cm atau sepinggang orang dewasa. Banjir ini dipicu karena adanya peningkatan debit air di Kali Bekasi.

Soalnya kali tersebut merupakan pertemuan aliran air antara Kali Cileungsi dengan Kali Cikeas. "Kerusakan tanggul tersebut terjadi akibat abrasi dan benturan aliran Kali Bekasi saat debit air kiriman dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat," katanya.

Lebih detil dia menjelaskan, teknis perbaikan tanggul difokuskan pada penguatan pondasi dengan cara menggali tanah di bagian bawah tanggul sedalam 40 centimeter. Setelag itu dipasang tiang penahan tanggul dan dilakukan pengecoran oleh delapan pekerja.

Sayangnya kegiatan perbaikan tanggul secara swadaya yang dimulai pada 20 Juli 2016 itu terpaksa terhenti sejak Sabtu (20/8) lalu karena kekurangan anggaran. "Kalau dihitung utang warga PML mencapai Rp 23 juta lebih untuk pembayaran pasir, semen, rangka besi dan limbah beton," ungkapnya.

Zani bersama 14 pengurus RT mengaku tengah mengupayakan kembali penggalangan dana tambahan agar pengerjaan tanggul dapat dilanjutkan.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Arief Maulana menargetkan, pengerjaan fisik perbaikan tanggul Kali Bekasi di PML akan dimulai awal September 2016. Dia menyebut, pemenang proyeknya adalah PT Jatisibu Karya Anugerah dengan nilai Rp 2,8 miliar lebih.

"Dana tersebut untuk pembangunan dan penguatan tanggul serta perbaikan pintu air Kali Bekasi di Perumahan PML,"  Selain itu kita juga akan mengganti dan menambah sejumlah pintu air yang sempat rusak akibat diterjang banjir," katanya lagi," kata Arief. (Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com