Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pungli di Tempat Parkir Kota Tua Disebut Libatkan Oknum Petugas

Kompas.com - 23/08/2016, 21:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif resmi parkir untuk sepeda motor di Kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, yang tercantum pada karcis parkir sebesar Rp 2.000. Namun masih ada petugas parkir yang memintai pengunjung kawasan tersebut untuk membayar sebesar Rp 5.000.

Hal itu antara lain terjadi pada seorang pengunjung, Akmal (25), yang parkir di halaman Gedung Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat, Selasa (23/8/2016). Petugas parkir di sana meminta tarif Rp 5.000 tanpa memberikan karcis parkir.

Akmal meminta karcis parkir dan di situ tertulis tarif Rp 2.000. Saat ditanya mengapa tarif yang diminta lebih mahal, petugas parkir yang memakai seragam UP Perparkiran Dinas Perhubungan DKI itu hanya berbicara sambil berlalu. Ia meninggalkan Akmal kebingungan.

"Kalau enggak begitu, saya enggak makan," ujarnya.

Petugas parkir lain di depan Museum Bank Mandiri mengatakan, dia memintai tarif parkir Rp 5.000 karena harus menyetor kepada oknum petugas Dinas Perhubungan DKI (Dishub) dan polisi.

"Uang segitu bukan cuma buat UP (Unit Pengelola) Parkir, tapi juga buat polisi sama Dishub," kata petugas parkir tersebut.

Petugas parkir lainnya menyebutkan hal serupa. Mereka menyatakan harus memberi uang setoran kepada polisi.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Nasriadi, membantah bahwa ada bawahannya yang terlibat pungutan liar (pungli) kepada pengunjung yang parkir di sekitar sana.

"Tidak benar," tutur Nasriadi.

Kabag Operasional Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Yossie P Prihambodo, mengatakan, tuduhan adanya oknum polisi yang terlibat pungli sudah ada sejak tahun lalu. Namun, tuduhan tersebut tidak terbukti.

"Itu bisa-bisanya juru parkir aja, enggak pernah ada (polisi yang terlibat). Tahun lalu kami sudah turunkan Propam, pemeriksaan secara menyeluruh, enggak ketemu oknum yang dimaksud juru parkirnya," kata Yossie saat dikonfirmasi terpisah.

Yossie menuturkan, jika ada oknum polisi yang terlibat pungli, pihaknya tidak akan segan menindak oknum tersebut.

"Kalau ada oknum yang kedapatan akan langsung kami proses," sebutnya.

Hal serupa juga dinyatakan Kasudin Perhubungan Jakarta Barat, Anggiat Banjarnahor. Anggiat menyatakan akan menindak oknum petugas sudinhub yang terbukti terlibat pungli.

"Kalau ada anggota saya yang terlibat, langsung saya pecat," kata Anggiat.

Pungli yang dilakukan petugas parkir kepada pengunjung Kawasan Kota Tua tidak hanya terjadi saat ini. Kondisi serupa pernah didapati Kompas.com pada 25 Juni 2016. UP Perparkiran Dishub DKI pun memecat oknum petugas parkir yang terlibat pungli itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com