Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayanan RSUD di Jakarta Dinilai Bertele-tele

Kompas.com - 27/08/2016, 07:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari  Fraksi PDI-P, Syahrial, menilai pelayanan di rumah-rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta cenderung bertele-tele ketimbang di rumah sakit swasta.

Ia menceritakan pengalamannya mengurus pengobatan sanak saudaranya di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur. Di rumah sakit itu, ia mengaku mendapat pengurusan administrasi yang dinilainya sangat bertele-tele.

"Kerjanya bertele-tele, sampai akhirnya dibilang kamar lagi penuh," kata Syahrial di Gedung DPRD DKI, Jumat (26/8/2016).

Ia mengemukakan hal itu saat menerima pengaduan seorang warga mengenai percaloan kamar dan nomor antrean di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat.

Syahrial mengatakan, saat itu ia langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Oleh kepala Dinas Kesehatan, ia disarankan pergi ke RSUD Tarakan.

Di RSUD Tarakan, ia langsung mendapat kamar. Namun ia menyayangkan situasi itu. Ia meyakini ia mendapat kamar statusnya sebagai anggota DPRD dan adanya link ke Dinas Kesehatan.

"Kalau warga biasa yang enggak punya kenalan gimana," ujar Syahrial.

Atas dasar itu, ia meminta Pemprov DKI untuk segera membenahi pelayanan di RSUD, menindak oknum-oknum internal yang terlibat percaloan. Menurut Syahrial, sistem yang dijalankan RSUD sebenarnya sudah baik tetapi tidak diimbangi dengan keberadaan petugas yang berjiwa melayani.

"Sistem sudah benar tapi yang menjalankannya enggak benar," kata Syahrial.

Baru-baru ini, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengaku menerima laporan dari warga tentang adanya percaloan kamar di RSUD di Jakarta. Warga mengadu adanya calo yang memintai pungutan kepada warga yang ingin rawat inap. Jika tidak mau memberi uang, pihak rumah sakit akan menyatakan kamar di RSUD itu sedang penuh.

Ada pula warga yang mengadukan praktik percaloan nomor antrean di RSUD Tarakan. Pasien yang datang ke rumah sakit akan langsung diberi nomor antrian besar. Jika ia ingin mendapat nomor kecil, mereka harus membayar ke calo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Megapolitan
Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Megapolitan
Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Megapolitan
Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com