Kuasa Hukum Kecewa karena Jaksa Tidak Adil pada Jessica

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan,  menyayangkan sikap jaksa penuntut umum (JPU) yang hanya mencari-cari kesalahan kliennya. Otto menganggap jaksa tak memberikan keadilan pada Jessica.

"Sekarang ini cenderung penuntut umum pokoknya harus membuktikan kesalahan terdakwa, cari-cari kesalahan," kata Otto, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).

Padahal, kata Otto, proses hukum adalah mencari keadilan. Bila ada bukti yang menguntungkan Jessica, jaksa ia minta tak mengabaikannya.

Salah satu saksi yang dianggap Otto akan menguntungkan Jessica adalah Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia. Hartanto disebut-sebut berada tak jauh dari meja Jessica.

Hartanto juga disebut Otto tak melihat Jessica memasukkan sesuatu ke es kopi vietnam yang diminum Mirna.

"Itu kan saksi menguntungkan Jessica. Tapi karena dia menguntungkan Jessica, tidak ditampilkan. Jadi hanya yang salah ditunjukkan, benarnya tidak," ungkap Otto.

Ia berharap, dalam pembuktian jaksa bila tak terbukti, maka Jessica dituntut bebas. Keputusan itu dianggap diperbolehkan oleh hukum.

Sama seperti jaksa, Otto juga akan bertindak sesuai porsinya bila pada akhirnya Jessica mengaku salah. Tindakan sesuai porsi adalah dengan meminta keringanan hukuman pada hakim.

"Gak mau saya mendukung itu (kesalahan). Saya katakan kita kan sudah tua. Apa mau menanggung dosa seperti itu?" ungkap Otto.

Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).

Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. Jaksa penuntut umum memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.