"Kalau Ahok dan Djarot dirasa bermanfaat, tentu saja akan dapat pertimbangan paling utama dari partai khususnya Ibu Mega (Ketum PDI-P). Kenapa? Karena untuk hal seperti ini kita tidak boleh egois. Partai kami mengutamakan kepentingan masyarakat bukan orang per orang," ujar Djarot.
Djarot pun sepakat bahwa pola pembangunan di Jakarta harus berkesinambungan. Bukan dengan pola yang dia sebut pola pembangunan poco-poco.
Artinya, seperti senam poco-poco, pergerakannya maju, mundur dan memutar. Tetapi tidak membawa seseorang kemana-mana.
Sehingga, kepala daerah yang membangun wilayahnya tidak boleh terpotong. Melainkan harus berkelanjutan agar pembangunan tidak seperti senam poco-poco.
"Ini pertanyaan berat ini. Kalau enggak seperti itu, pola pembangunannya bisa poco-poco nih," ujar Djarot.
Baik istilah mur dan baut ataupun pedal dan rem, keduanya menggambarkan hal yang berbeda namun saling melengkapi. Itu menandakan dukungan untuk Ahok dan Djarot pun semakin deras.
Setelah beberapa waktu lalu, sebuah kelompok relawan juga memberikan dukungan dengan menyerahkan sepasang roti buaya untuk Ahok dan Djarot.
Meski demikian, para pendukung Ahok dan Djarot masih harus menunggu. Sebab, PDI-Perjuangan belum mengumumkan siapa yang akan mereka usung.
Pendaftaran di KPU DKI sudah semakin dekat. Pengumuman oleh PDI-Perjuangan pun tidak mungkin lama lagi. Lantas, apakah Ahok dan Djarot yang akan diusung? Semuanya akan segera terjawab...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.